Pierre Cardin, Desainer Ternama Asal Prancis Meninggal Dunia, hingga Akhir Hayat Aktif di Dunia Mode

30 Desember 2020, 11:06 WIB
Jean Paul Gaultier dan Pierre Cardin (kanan). /Twitter.com/@JPGaultier

PR BANDUNGRAYA - Perancang busana asal Prancis, Pierre Cardin, yang merupakan desainer bertangan dingin yang mampu menjual berbagai produk di bawah mereknya.

Cardin meninggal dunia pada hari Selasa, 29 Desember 2020 di usia 98 tahun, dikutip PRBandungRaya.com dari Reuters Rabu, 30 Desember 2020.

Dalam karier yang telah lebih dari 60 tahun, Cardin mendapat cemoohan sekaligus kekaguman dari sesama perancang busana karena naluri bisnisnya yang berani. Dia juga berhasil memengaruhi panggung pagelaran busana dengan gaun gelembung futuristik serta potongan dan pola geometris.

Baca Juga: KABAR BAIK! PNS dan Pensiun PNS Akan Kebanjiran Rezeki di Tahun 2021, Berikut Rincian Besarannya

Cardin, yang pernah menjadi mentor untuk desainer seperti Jean Paul Gaultier, aktif di lingkaran mode hingga akhir hayatnya.

Ia masih membawa desainer muda di bawah sayapnya, menghadiri pesta dan acara, dan secara teratur mengunjungi kantornya di Paris.

“Terima kasih Tuan Cardin karena telah membukakan saya pintu menuju dunia mode dan mewujudkan impian saya,” tulis Gaultier di Twitter pribadinya @JPGaultier Selasa malam.

Baca Juga: Akui Tak Kuat Menahan Gejala Covid-19, Syekh Ali Jaber Minta Masyarakat Lakukan Ini untuk Dirinya

Cardin adalah desainer pertama yang menjual koleksi pakaian di department store pada akhir 1950-an. Cardin juga orang pertama yang memasuki bisnis perizinan untuk parfum, aksesori, dan bahkan makanan yang kemudian mendatangkan keuntungan bagi banyak rumah mode lainnya.

Beberapa dekade kemudian, cokelat Armani, hotel Bulgari, dan kacamata hitam Gucci muncul. Semuanya didasarkan pada kesadaran Cardin bahwa pesona merek fashion memiliki potensi perdagangan yang tak ada habisnya.

Selama bertahun-tahun, namanya dicap sebagai peralatan rumah tangga, aksesori norak, bahkan celana pendek boxer yang murah.

Baca Juga: Michael Yukinobu Defretes Sosok Pemeran Pria dalam Video Syur 19 Detik Ternyata Rekan Kerja Gisel

Para pengkritik menuduhnya merusak nilai merek dagang dan gagasan kemewahan secara umum. Tetapi dia tampaknya tidak terpengaruh oleh kritik.

“Saya memiliki pemikiran untuk memasarkan nama saya,” kata Cardin kepada surat kabar Sueddeutsche Zeitung Jerman pada tahun 2007.

“Apakah uang merusak ide seseorang? Saya sama sekali tidak memimpikan uang, tetapi sementara saya bermimpi, saya menghasilkan uang. Ini tidak pernah tentang uang,” ucap Cardin menambahkan.

Baca Juga: Donald Trump Jadi Pria Paling Dihormati Tahun 2020, Kalahkan Rekor 12 Tahun Obama hingga Elon Musk

Cardin menegaskan bahwa dia membangun bisnisnya tanpa pernah meminta pinjaman dari bank.

Lahir di dekat Venesia pada 2 Juli 1922, dari orang tua Prancis keturunan Italia, Cardin dididik di kota Saint Etienne, Prancis yang tidak terlalu glamor.

Dia pergi bekerja untuk seorang penjahit di dekat Vichy pada usia 17 dan bermimpi untuk suatu saat menjadi seorang aktor, melakukan beberapa pekerjaan di atas panggung serta menjadi model dan menari secara profesional.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi: 507 Tenaga Kesehatan Gugur dalam Peperangan Melawan Pandemi Covid-19

Ketika dia datang ke Paris pada tahun 1945, dia membuat topeng dan kostum untuk film Jean Cocteau, 'Beauty and the Beast', dan setahun kemudian bergabung dengan Christian Dior yang saat itu belum terkenal.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler