Massa Pendukung Donald Trump Rusuh, Mantan Presiden AS Barack Obama Berikan Tanggapan Ini

7 Januari 2021, 18:48 WIB
Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. /Pixabay/Janet13

PR BANDUNGRAYA - Mantan presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama mengecam Donald Trump atas perannya dalam kerusuhan pada Rabu 6 Januari 2021 di Gedung Capitol, Washington DC.

Dikutip PRBandungRaya.com dari Huffington Post, Barack Obama menyebut kekerasan pendukung Donald Trump sebagai "momen yang sangat memalukan dan tidak terhormat." 

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di akun Twitternya, Barack Obama mengatakan presiden Donald Trump telah "menghasut" kekerasan dengan pernyataan kebohongan tentang pemilihan presiden.

Baca Juga: Gara-gara Rekam Pria Sedang Mandi untuk Konten Video di TikTok, Wanita Ini Diamankan Polisi

"Sejarah akan mengingat dengan tepat kekerasan hari ini di Capitol, yang dipicu oleh presiden yang sedang duduk yang terus berbohong tanpa dasar tentang hasil pemilihan yang sah, sebagai momen penghinaan dan aib besar bagi bangsa kita," tulis Barack Obama pada Kamis, 7 Januari 2021, melalui akun Twitternya.

Donald Trump telah berulang kali menganggap hasil pemilu November sebagai penipuan.

Sebelumnya pada Rabu, Donald Trump mengatakan kepada pendukung bahwa dia "tidak akan pernah menyerah" dan mendorong pendukungnya untuk berbaris di Gedung Capitol.

Baca Juga: Tren Penyebaran Covid-19 Masih Melonjak, Mendagri Keluarkan Instruksi PSBB Jawa-Bali

Ratusan pendukung Donald Trump kemudian dengan kasar menyerbu Gedung Capitol, memaksa anggota parlemen untuk mengungsi.

"Narasi fantasi mereka telah berputar semakin jauh dari kenyataan, dan itu dibangun di atas kebencian selama bertahun-tahun," tulis Barack Obama.

Barack Obama juga mengkritik Partai Republik yang mencalonkan Donald Trump telah menodai demokrasi Amerika Serikat.

Baca Juga: Atletico Madrid Tersingkir dari Copa del Rey, Saul Niguez Sampaikan Permintaan Maaf kepada Penggemar

Sebelumnya, Presiden terpilih Joe Biden mengecam Presiden Donald Trump karena gagal mencegah para pendukungnya yang berusaha menggerebek Gedung Capitol pada Rabu, 6 Januari 2021.

Joe Biden bahkan menyebut mereka "ekstremis" dan menggambarkan tindakan kekerasan mereka sebagai "pemberontakan" terhadap Amerika.

"Demokrasi kami berada di bawah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya saat ini," kata Joe Biden.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Twitter Huffington Post

Tags

Terkini

Terpopuler