PR BANDUNGRAYA - Amerika Serikat kembali memanas di tengah pandemi Covid-19.
Kemenangan Joe Biden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) pada 2020 lalu memicu aksi penyerbuan di Washington DC sejak Rabu, 6 Januari 2021 lalu.
Warga, tepatnnya pendukung Donald Trump, berbondong-bondong memaksa Dewan Perwakilan dan Senat AS untuk mengundur rapat umum pengesahan hasil Pilpres yang dimenangkan Joe Biden.
Baca Juga: Pernyataan Saksi dalam Sidang Hari Ketiga Habib Rizieq Shihab, 'Rindu Yang Mulia'
Aksi berlanjut di media sosial yang turut didukung oleh putri Presiden AS ke-45 Donald Trump.
Ivanka Trump menanggapi kerusuhan yang terjadi di Capitol, Amerika Serikat. Ivanka menilai, apa yang dilakukan oleh pengunjuk rasa yang merupakan pendukung Donald Trump tersebut merupakan sikap patriotik AS.
Alasan Ivanka menuliskan hal tersebut, karena dirinya menilai bahwa telah terjadi pelanggaran penegakan hukum, yang mana hal tersebut mengacu kepada kekalahan Donald Trump atas Joe Biden.
Baca Juga: Tayangan Bon BORAge BTS Buat ARMY Bingung, Kata Edukatif Diterjemahkan Jadi Kata Kasar?
Pihak Donald Trump bersikukuh bahwa kemenangan Joe Biden, dibumbui dengan berbagai kecurangan yang melanggar hukum.
“Patriot Amerika- Setiap pelanggaran keamanan tau tindakan tidak menghormati hukum, kita tidak dapat menerimanya (kekalahan Donald Trump atas Joe Biden). Kekerasan harus segera dihentikan,” kata Ivanka sebagaimana dilaporkan PR Tasikmalaya dalam artikel "Ivanka Trump Buru-buru Hapus Cuitan, Sebut Penyerang Capitol sebagai Patriot AS".