Dituding Sebagai Pencuri Riset Corona oleh Amerika Serikat, Tiongkok: Itu Bohong

17 Mei 2020, 18:09 WIB
MIKE Pompeo, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat.* ANDREW HARNIK/AFP /

PIKIRAN RAKYAT - Pertikaian Amerika Serikat-Tiongkok terkait virus corona tak kunjung menemui titik temu.

Kali ini, melalui pernyataan dari Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo, negara Paman Sam itu kembali mengecam upaya peretas atau "aktor siber" yang diduga mencuri data virus corona milik Amerika Serikat (AS).

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Antara, pada Kamis 14 Mei 2020, Mike Pompeo mengecam "para aktor siber dan para kolektor nontradisional yang terkait Tiongkok" untuk mencuri kekayaan intelektual dan data AS soal virus corona.

Baca Juga: Ahli Farmasi: Pembuatan Vaksin Virus Corona Memakan Waktu Dua Tahun

"Tingkah laku Tiongkok di dunia siber merupakan perpanjangan dari tindakan kontraproduktif mereka selama pandemi Covid-19," kata Mike Pompeo.

Mike Pompeo menuturkan bahwa selama ini, Tiongkok telah menyebarkan informasi sesat yang berdampak pada kacaunya kondisi kesehatan masyarakat di dunia saat ini.

"Tiongkok terus membungkam para ilmuwan, jurnalis, dan warga negara, dan menyebarkan informasi sesat, yang memperburuk risiko krisis kesehatan ini," kata Mike Pompeo.

Baca Juga: Mad Max: Fury Road Dibuat Prekuel, Charlize Theron Disebut Tak Lagi Perankan Furiosa

Padahal, kata dia, di sini Amerika Serikat dan sekutu kami mengoordinasikan respons gabungan dan transparan untuk menyelamatkan nyawa.

Pernyataan Mike Pompeo terkait aktor siber Tiongkok muncul sehari setelah Biro Investigasi Federal (FBI) dan Departemen Keamanan Dalam Negeri mengeluarkan pernyataan terkait adanya ancaman keamanan data penelitian.

Secara bersamaan, dua badan itu menyarankan untuk meningkatkan kesadaran terhadap apa yang mereka sebut sebagai ancaman terhadap penelitian terkait Covid-19 dari pelaku yang terkait dengan Tiongkok.

Baca Juga: Jessica Alba Akan Bintangi 'Trigger Warning', Film Netflix Garapan Sutradara Indonesia

Pernyataan itu menyebutkan bahwa FBI sedang menyelidiki pembobolan digital di organisasi AS oleh "aktor siber" yang terkait Tiongkok.

Menurut pantauan FBI, aktor siber tersebut sedang berupaya mengidentifikasi dan mencuri kekayaan intelektual (IP) berharga.

Mereka juga mengambil data kesehatan masyarakat terkait dengan vaksin, pengobatan, dan pengujian dari jaringan dan personel yang berafiliasi dengan penelitian terkait Covid-19 secara ilegal.

Baca Juga: Izin Salat Idulfitri Hanya untuk Masjid Al Akbar Surabaya, Keputusan Pemprov Jatim Dinilai Tak Adil

Pernyataan FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri tidak memberikan penjelasan lebih lanjut tentang identitas target atau pelaku peretasan.

Sementara itu, Kedutaan Besar Tiongkok di Washington mengecam tuduhan itu dan menyebutnya sebagai kebohongan.

Mike Pompeo menjadi salah satu kritikus dalam pemerintahan Trump terhadap Tiongkok.

Dia menuduh negara itu menutup-nutupi keadaan pada awal kemunculan wabah, dia juga menuduh bahwa Tiongkok menolak berbagi informasi.

Seiring dengan memburuknya kondisi dunia akibat virus corona, hubungan antara Washington dan Beijing juga kian memburuk.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Permenpan RB REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler