PR BANDUNGRAYA - Baru-baru ini, Pemerintah Belanda memusnahkan 10.000 Cerpelai di total 10 peternakan warga sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Ribuan Cerpelai dimusnahkan menggunakan cairan gas beracun, kemudian bangkainya dihancurkan di pabrik pemusnahan peternakan.
Cerpelai tersebut diputuskan untuk dimusnahkan karena bisa menularkan virus corona pada manusia. Sejak Mei 2020, Belanda memang telah mengonfirmasi kasus virus corona pada manusia yang ditularkan oleh seekor Cerpelai yang sedang sakit.
Baca Juga: Penjual Madu di Sumedang Banjir Orderan saat Pandemi, Kades: Tingkatkan Pendapatan Keluarga
Berdasarkan hasil penelusuran, berikut ini Pikiranrakyat-bandungraya.com merangkum 4 fakta hewan cerpelai.
1. Dijuluki sebagai predator
Cerpelai memiliki selera makan yang sangat tinggi untuk ukuran hewang kecil dan imut.
Baca Juga: Simak Empat Jalur PPDB 2020 Kota Bandung, Siswa Luar Kota Bisa Daftar Melalui Jalur Prestasi
Dalam satu hari, Cerpelai idealnya mengonsumsi pakan sebanyak 40 persen dari berat tubuhnya.
Biasanya, Cerpelai akan memangsa hewan-hewan kecil seperti burung, kelinci, serangga, dan katak.
Cerpelai akan aktif di malam hari, dan dia akan terus berburu memangsa hewan-hewan kecil kendati perutnya telah cukup mengonsumsi asupan.
Baca Juga: BTS Rayakan Hari Kelulusan Pelajar dalam Dear Class of 2020, RM: Hari Istimewa Sepanjang Sejarah
2. Manfaat bulu Cerpelai
Biasanya, orang-orang di daratan Eropa akan menjadikan Cerpelai sebagai hewan ternak untuk kemudian diambil bulunya.
Bulu-bulu Cerpelai yang lembut dan menghangatkan akan diekspor ke berbagai negara di dunia, seperti Korea Selatan, Tiongkok hingga Turki.
Baca Juga: Sinopsis Baywatch, Kisah Penyelamatan Para Penjaga Pantai Tayang Malam Ini
Negara-negara tersebut mengolah bulu Cerpelai menjadi mantel untuk digunakan di musim dingin.
3. Terancam punah
Cerpelai merupakan hewan kecil berleher panjang yang memiliki habitat di Amerika dan Eropa.
Baca Juga: Eratkan Tali Persahabatan, Tiongkok Kembali Kirim Bantuan Alat Kesehatan Covid-19 untuk Indonesia
Sayangnya, menurut studi Biomed Central, Cerpelai di Eropa memiliki tingkat evolusi yang terbilang lamban.
Jika proses evolusi Cerpelai Eropa terus-menerus melambat bahkan berhenti, maka akan terjadi kepunahan pada spesies kecil ini.
4. Dapat menularkan virus corona
Baca Juga: Minggu Ini Pasar Antri Cimahi Kembali Dibuka, Rapid Test Gratis Akan Digelar Lagi bagi Pedagang
Pada 20 Mei 2020, Menteri Pertanian Belanda menyatakan bahwa seorang peternak terinfeksi virus corona setelah tertular dari Cerpelai yang tengah sakit.
Wabah di peternakan Cerpelai sendiri pertama kali dilaporkan Belanda pada April 2020. Saat itu, beberapa penjaga peternakan melihat beberapa Cerpelai mengalami kesulita bernapas, sehingga pihak terkait memutuskan untuk menelusuri hewan ini lebih lanjut.***