Buntut Sengketa Perbatasan, India Blokir 59 Aplikasi Asal Tiongkok Termasuk TikTok dan WeChat

30 Juni 2020, 09:11 WIB
Ilustrasi logo TikTok. /PIXABAY/iXimus

PR BANDUNGRAYA - Seiring dengan pecahnya sengketa perbatasan antara Tiongkok dan India Juni 2020 ini, India akhirnya memutuskan untuk memblokir 59 aplikasi asal Tiongkok di negaranya.

Langkah tegas pemboikotan tersebut dipilih oleh Kementerian Teknologi India karena puluhan aplikasi asal Tiongkok dinilai telah merugikan kedaulatan, integrasi, pertahanan, dan keamanan negara India, termasuk ketertiban umum di negara dengan penduduk terbanyak itu.

Langkah itu dilakukan setelah Tiongkok dan India melalui bentrokan perbatasan daerah Himalaya awal bulan ini. Bentrokan tersebut mengakibatkan kematian 20 tentara India.

Baca Juga: Member Girl Group Veteran K-Pop Ungkap Cara Idol Korea Berpacaran, dari Pendekatan hingga Kencan

Dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Reuters, Selasa 30 Juni 2020, seiring dengan dikeluarkannya kebijakan itu, Google dan Apple harus menghapus aplikasi-aplikasi tersebut di App Store dan Play Store.

Aplikasi seperti TikTok dan WeChat adalah dua raksasa aplikasi dengan pengguna terbanyak di India yang akan diblokir Pemerintah.

April 2020 lalu, perusahaan analis aplikasi Sensor Tower mencatat ada total 611 juta unduhan TikTok dari India atau setara 30,3 persen dari total pengguna TikTok. Dengan angka tersebut, India menjadi pendorong instalasi terbesar aplikasi TikTok di dunia.

Baca Juga: Peneliti Temukan Virus Flu Babi Jenis Baru di Tiongkok, Diklaim Berpotensi Menjadi Pandemi

Sementara, WeChat milik Tencent, telah diunduh lebih dari 100 juta kali di India melalui perangkat Android, UC Browser milik Alibaba, dan dua aplikasi Xiaomi.

Larangan penggunaan aplikasi itu diharapkan menjadi batu sandungan besar bagi perusahaan-perusahaan Tiongkok, seperti Bytedance di India, yang merupakan salah satu pasar layanan web terbesar di dunia.

Bytedance yang berkantor pusat di Beijing memiliki rencana untuk menginvestasikan 1 miliar dolar AS di India. Perusahaan itu membuka pusat data lokal, dan bahkan baru-baru ini telah meningkatkan jumlah perekrutan di negara tersebut.

Baca Juga: Polresta Bandung Amankan Dua Pelaku Pemalsuan Dokumen BPKB dan STNK

Google mengatakan masih menunggu perintah pemerintah India, sementara Apple tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters, begitu pula dengan Bytedance.

"Ini adalah langkah tercepat dan paling kuat yang bisa diambil pemerintah untuk memberikan tekanan ekonomi pada perusahaan-perusahaan Tiongkok," kata Santosh Pai, perwakilan firma hukum India Link Legal, yang menjadi konsultan beberapa perusahaan Tiongkok.

Sentimen anti-Tiongkok telah lama membara di India. Hal itu muncul karena barang impor murah asal Tiongkol membanjiri pasar negara itu. Sentimen semakin membara saat bentrokan di perbatasan pecah dan membawa ketegangan memuncak yang berujung pada seruan untuk memboikot produk-produk Tiongkok.

Baca Juga: Cerai dari Istri, Ayah Perkosa Anak Kandungnya Sendiri Sebelum Beri Uang Jajan Rp50.000

Sejak pekan lalu, bea cukai India di pelabuhan telah menahan semua peti paket yang datang dari Tiongkok, termasuk produk Apple, Cisco, dan Dell.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler