PR BANDUNGRAYA - Berawal dari makan gorengan, seorang wanita di Thailand meregang nyawa.
Tragedi nahas ini menimpa keluarga kecil yang hidup di Samut, Prakan, Thailand.
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari World of Buzz, Jumat 2 Oktoberr 2020, pasangan suami istri ini diketahui mengonsumsi makanan berupa gorengan lumpia yang telah didinginkan di lemari es dalam beberapa hari.
Baca Juga: Jadi APD Penting Penangkal Covid-19, Ini Jenis Masker Terbaik dan Terburuk Berdasarkan Riset Terbaru
Sang suami mengaku, sebelum istrinya meninggal dunia, keduanya sempat membeli jajanan kaki lima tiga hari lalu.
Putuskan untuk membeli gorengan lumpia yang kemudian tak langsung habis, keluarga kecil itu menyimpan lumpia di lemari es untuk dikonsumsi kembali di lain waktu.
Tiba waktunya mengonsumsi lumpia pada Senin 28 September 2020, gorengan lumpia dingin yang disimpan di lemari es lantas dipanaskan terlebih dahulu sebelum disantap bersama.
Baca Juga: Memiliki Pandangan Berbeda, Dua paslon Pilkada Kabupaten Bandung Kampanyekan Kartu Tani dan Olahraga
Di sela-sela momen memakan gorengan lumpia sembari menonton siaran televisi, sang istri tiba-tiba berlari ke toliet.
Diakui sang suami yang tidak disebutkan namanya itu, istrinya berada di toilet selama satu jam.
Merasa janggal, sang suami akhirnya menyusul istrinya ke toilet, nahas sang istri ditemukan terbaring dengan muntahan lumpia di sekitar wajahnya.
Baca Juga: Lucas NCT Tak Sengaja Tampilkan Rokoknya di Kamera, Ini Reaksi Penggemar
Suami melakukan CPR dan mencoba menyadarkan sang istri yang terbaring tak sadarkan diri di toilet.
Ia juga memanggil ambulans untuk meminta bantuan. Tapi sayang, semua terlambat, nyawa sang istri telah tiada.
Sang suami kemudian diberi tahu bahwa kematian istrinya terkait dengan keracunan makanan, kemungkinan disebabkan oleh dehidrasi parah akibat diare dan muntah yang berlebihan.
Baca Juga: Microsoft Luncurkan Surface Laptop Go, Produk Baru dengan Harga Terjangkau
Dokter juga menunjukkan bahwa keracunan makanan sering terjadi dan gejalanya biasanya tidak terlalu parah.
Pasien yang mengalami keracunan makanan diingatkan untuk tetap terhidrasi sepanjang waktu dan mencari perawatan medis profesional.***