Bagaimana Kondisi Stabilitas Harga BBM Usai Ada Serangan Iran ke Israel? Pertamina Buka Suara

16 April 2024, 09:57 WIB
Bagaimana Kondisi Stabilitas Harga BBM Usai Ada Serangan Iran ke Israel? Pertamina Buka Suara/ /dok. Pertamina/

BANDUNGRAYA.ID - PT Pertamina Patra Niaga menjamin bahwa stabilitas harga bahan bakar minyak (BBM) akan tetap terjaga pasca serangan Iran ke Israel pada Sabtu 13 April 2024, yang dikhawatirkan dapat memicu kenaikan harga minyak mentah secara global.

"Meskipun terdapat kecenderungan kenaikan harga minyak mentah, kami memastikan pasokan BBM di dalam negeri tetap dalam kondisi yang aman. Kami juga bertekad untuk menjaga stabilitas harga BBM domestik agar tidak berdampak pada inflasi dan daya beli masyarakat," ungkap Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan.

Menurutnya, Pertamina telah mengambil kebijakan untuk menahan harga BBM, meskipun biaya produksi meningkat seiring dengan naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Juga: Apa Itu Minyak Makan Merah yang Dipromosikan Jokowi? Yuk Cek Kandungannya

Hal ini dilakukan sebagai tanggapan terhadap arahan pemerintah untuk menahan harga BBM hingga paruh pertama tahun 2024.

"Sebagai sebuah badan usaha milik negara, kami berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional," tegasnya.

Lebih lanjut, Riva menjamin bahwa persediaan BBM akan tetap stabil, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri 2024, di mana permintaan BBM biasanya meningkat karena arus mudik dan arus balik.

Baca Juga: KLAIM Kode Redeem FF (Free Fire) Hari Ini, Selasa 16 April 2024: Buruan 1 Menit yang Lalu

Dia juga menjelaskan bahwa Perseroan telah meningkatkan stok BBM untuk mengantisipasi lonjakan permintaan selama periode tersebut.

Sebagai contoh, ketahanan stok Pertalite mencapai 20 hari, Pertamax 41 hari, Pertamax Turbo 58 hari, Solar dan Biosolar 22 hari, Pertamina Dex 70 hari, serta avtur 41 hari.

"Penambahan stok tersebut telah disiapkan sejak masa Satgas Natal dan Tahun Baru untuk memastikan bahwa kebutuhan nasional terpenuhi dengan baik," tambahnya.

Di kesempatan yang berbeda, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji, mengakui bahwa harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) berpotensi mencapai 100 dolar AS per barel sebagai akibat dari konflik antara Iran dan Israel.

Tutuka menjelaskan bahwa sebelum konflik di Timur Tengah meletus, harga minyak mentah telah meningkat sebesar 5 dolar AS per barel setiap bulannya sejak Februari 2024.***

Editor: Resa Mutoharoh

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler