Donald Trump Rasakan Gejala Batuk hingga Demam Ringan, Dokter Presiden Obati Pakai Terapi Remdesivir

4 Oktober 2020, 07:30 WIB
Presiden AS Donald Trump: Dokter Kepresidenan mengatakan Donald Trump diberi obat remdesivir untuk sembuh dari Covid-19. /Instagram @realdonaldtrump/

PR BANDUNGRAYA – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kini tengah menjalani perawatan di Pusat Medis Militer Walter Reed setelah sebelumnya dinyatakan positif Covid-19.

Dilansir Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Vox, Donald Trump dikabarkan telah menerima remdesivir, salah satu obat antivirus yang digunakan oleh dokter di seluruh dunia untuk menangani pasien yang terinfeksi virus Covid-19.

Dr. Sean Conley, dokter yang menangani Donald Trump, mengatakan bahwa presiden berusia 74 tahun itu memiliki gejala yang meliputi demam ringan, batuk, hidung tersumbat, dan kelelahan.

Baca Juga: Mimpi Buruk Hollywood, Netflix Mendominasi Penikmat Film Selama Pandemi Covid-19

Conley sempat mengeluarkan memo pada Jumat malam, 2 Oktober 2020, yang memaparkan bahwa kondisi Donald Trump sedang dalam keadaan yang baik.

"Presiden tidak membutuhkan oksigen tambahan, tapi masih berkonsultasi dengan spesialis terbaik kami untuk memulai pengobatan dengan terapi remdesivir," tulisnya.

"Dia telah menyelesaikan dosis pertamanya, dan sedang beristirahat dengan nyaman," tulisnya kembali.

Baca Juga: Beda Keterangan Gedung Putih dengan Tim Medis Presiden, Bagaimana Kondisi Donald Trump Sebenarnya?

Penggunaan remdesivir sendiri diizinkan sebagai obat darurat. Izin ini diberikan oleh Food and Drug Administration (FDA), dan hanya diberikan untuk penanganan penyakit tanpa obat alternatif yang memadai.

Akan tetapi, belum ada kabar lebih lanjut mengenai kondisi Donald Trump yang sebenarnya.

Pasalnya remdesivir umum digunakan pada pasien Covid-19 yang berada dalam kondisi kritis.

Baca Juga: Sejarah Mencatat Donald Trump Bukan Satu-satunya Presiden AS yang Terinfeksi Virus Saat Pandemi

Meski begitu, remdesivir bukanlah satu-satunya obat yang diberikan pada Donald Trump.

Tak lama setelah status positifnya diumumkan ke publik, Donald Trump sempat menerima pengobatan dengan antibodi monoklonal yang bersifat eksperimental.

Pengobatan eksperimental ini masih dalam pengujian yang dilakukan oleh sebuah perusahaan bioteknologi, Regeneron, namun tanpa otorisasi dari FDA.

Baca Juga: Banjir Bandang Cianjur Belum Juga Surut, Harapan Warga: Semoga Cepat Reda dan Tak Ada Korban Jiwa

Akan tetapi, dokter diberikan wewenang untuk menggunakan obat tersebut pada Donald Trump dengan penggunaan dosis di bawah anjuran.

Untuk saat ini, Donald Trump hanya diberikan satu dosis pengobatan eksperimental sebelum memulai pengobatan dengan remdesivir secara rutin.

Conley memaparkan bahwa Trump juga mengonsumsi beberapa vitamin dan suplemen, termasuk Vitamin D, sebagaimana yang direkomendasikan oleh tim medis.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Vox

Tags

Terkini

Terpopuler