Tiongkok dan Rusia Akan Tingkatkan Kerjasama untuk Melawan Politik Kekuasaan AS

15 Oktober 2020, 14:32 WIB
Ilustrasi Rusia-Tiongkok. /PIXABAY/Gerd Altmann

PR BANDUNGRAYA - Tiongkok dikabarkan akan bekerjasama dengan Rusia, sebagai upaya mempertahankan multilateralisme dan melawan upaya Amerika Serikat (AS) untuk mendominasi global. 

Berita tersebut disampaikan Duta Besar Beijing untuk Moskow, Zhang Hanhui dalam wawancara dengan media Rusia. 

“Sejarah dan praktik telah membuktikan bahwa multilateralisme merupakan jalan yang tepat. Menjunjung tinggi multilateralisme dan demokratisasi hubungan internasional bukan hanya pilihan bagi Tiongkok, tetapi juga pilihan bagi sebagian besar negara di dunia,” ujar Zhang. 

Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Referensi Makanan hingga Kecantikan

Selain itu, Zhang juga mengatakan bahwa Tiongkok bersedia untuk bekerja sama dengan komunitas internasional, termasuk Rusia. 

Kerja sama dan multilateralisme harus dijunjung tinggi, untuk menentang hegemoni dan politik kekuasaan. 

Sehingga, dapat menjaga sistem internasional dengan PBB, dan menangani tantangan umum pandemi virus corona, terorisme, serta perubahan iklim. 

Baca Juga: Drama Korea 'Kairos' Segera Tayang di MBC, Begini Kedekatan Para Pemain

Tiongkok dan Rusia telah memiliki hubungan kompetitif dengan Amerika Serikat, baik itu dari segi politik, ekonomi dan militer yang erat dan saling mendukung dalam berbagai masalah global. 

Sementara, Menteri Luar Negeri Tiongkok China Wang Yi, pernah mengatakan kepada mitranya dari Rusia Sergey Lavrov bahwa AS telah kehilangan akal, moral, dan kredibilitasnya.

Akan tetapi, munculnya spekulasi tentang hubungan antara Beijing dan Moskow beberapa bulan terakhir, mengundang Amerika Serikat di bawah pimpinan Presiden Donald Trump, untuk berusaha menarik Rusia dari Tiongkok. 

Baca Juga: Terlibat Kasus Kejahatan Seksual dan Kekerasan Terhadap Goo Hara, Choi Jong Bum Siap Dipenjara

Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari SCMP, diketahui perselisihan antara Tiongkok dan Rusia sudah terjadi sejak Rusia melakukan penjualan senjata ke India, serta menunda pengiriman rudal ke Beijing. 

Sementara, pada minggu ini kedua negara tersebut kembali menunjukkan keakraban, ketika Tiongkok dan Rusia mendapatkan kursi di Dewan Hak Asasi Manusia PBB. 

Dalam kesempatan tersebut, Zhang mengatakan bahwa Tiongkok tidak akan menuntut negara manapun, untuk memilih sisi antara Tiongkok dan AS. 

Baca Juga: Hari Ini Ribuan Demonstran Gerakan Buruh Jakarta Long March ke Istana Presiden, Tolak UU Cipta Kerja

Zhang menambahkan bahwa Tiongkok selalu berusaha, mengembangkan hubungan yang setara, dan saling menghormati dengan semua negara. 

Lebih lanjut Zhang menjelaskan, bahwa ada momentum baik dalam perdagangan, dan kerjasama ekonomi antara Tiongkok dan Rusia. 

Kedua negara tersebut, akan memperdalam kerjasama di bidang pertanian, keuangan, dan pariwisata. 

Baca Juga: Massa Kerumuni Gedung Pemerintah Thailand Tuntut Kemunduran PM Prayut, 3 Orang Justru Ditahan Po

Selama enam bulan pertama 2020, Tiongkok telah mengimpor lebih dari 2,1 miliar USD, untuk produk pertanian Rusia, atau meningkat sebanyak 29,1 persen.

Selain itu, Tiongkok dan Rusia telah sepakat, untuk meningkatkan perdagangan kedelai, daging beku, dan barley.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: South China Morning Post

Tags

Terkini

Terpopuler