Pesawat Luar Angkasa OSIRIS-REx NASA Berhasil Menyentuh Asteroid Bennu

21 Oktober 2020, 09:40 WIB
Pesawat Luar Angkasa OSIRIS-REx NASA. /NASA/Goddard/University of Arizona

PR BANDUNGRAYA - Penjelajah luar angkasa NASA, pada Selasa, 20 Oktober 2020 berhasil mendarat di permukaan asteroid Bennu.

Asteroid Bennu, adalah asteroid kuno yang terawat baik dan berada lebih dari 200 juta mil atau sekitar 321 juta kilometer dari Bumi. 

Bennu memiliki berbentuk berlian, berukuran diameter 500 meter, sebagian besar tidak pernah tersentuh selama miliaran tahun. 

Baca Juga: Puan Bilang Pilkada Penting Meski Pandemi, Ini Alasannya

Asteroid Bennu diyakini menyimpan material dari tata surya awal dan diperkirakan mengandung organik yang diperlukan untuk membentuk kehidupan.

NASA akan mengumpulkan sampel batuan dan membawanya ke Bumi untuk dipelajari dalam misi pertama untuk badan antariksa Amerika Serikat (AS). 

Sementara, OSIRIS-REx adalah misi dengan jangka waktu tujuh tahun, dan akan diselesaikan setelah pengiriman sampel setidaknya 60 gram, dari bahan batuan asteroid, pada 2023 mendatang.

Baca Juga: Ini Osama Vinladen, Pesepak Bola Peru Bernama Mirip Pemimpin Alqaeda dan 'Adik' Saddam Hussein

Pada Desember 2018, pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx tiba di atas Bennu, setelah melakukan perjalanan selama lebih dari dua tahun, dengan menempuh jarak lebih dari 2 miliar kilometer. 

NASA berharap dapat memberikan pemahaman baru tentang pembentukan tata surya dan asal mula kehidupan.

Kemudian, pada Selasa pesawat ruang angkasa yang berukuran van 15 penumpang berhasil mendarat di permukaan Bennu.

Baca Juga: Ranking Billboard World Album Minggu Ini: BLACKPINK, BTS, SuperM, dan NCT Bersaing Ketat

Pesawat tersebut membuka lengan robotiknya secara singkat menyentuh asteroid untuk mengumpulkan debu dan kerikil dari permukaan asteroid untuk dikirim ke Bumi di 2023.

Pengumpul sampel yang dipasang di ujung lengan berfungsi untuk melepaskan gas nitrogen untuk mengaduk dan mengangkat batuan serta debu.

Menurut NASA, indikasi mengenai keberhasilan dalam upaya pengumpulan sampel dan kinerja pesawat luar angkasa baru dapat diketahui pada Rabu setelah pengambilan citra.

Baca Juga: Polemik Omnibus Law, Pemerintah Beberkan Sisi Positif Manfaat dari UU Ciptaker

NASA memperkirakan akan membutuhkan waktu sekitar 10 hari untuk mengetahui berapa banyak material yang diambil.

NASA bermaksud untuk mendapatkan sampel antara 60 gram dan 2 kilogram, sementara Hayabusa 2, yang lebih kecil dari pesawat OSIRIS-REx, bertujuan mengumpulkan 0,1 gram material.

Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber, diketahui, jika misi tersebut berhasil, maka akan menjadi misi pertama AS yang membawa sampel dari asteroid kembali ke Bumi.

Baca Juga: Youngjae GOT7 Dituding Lakukan Kekerasan pada Orang Disabilitas saat Masih Sekolah, Ini Kata Agensi

Menurut Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional, misi tersebut akan membawa sampel terbesar yang kembali dari luar angkasa sejak era Apollo.

Misi Apollo antara 1969 dan 1972 membawa kembali sampel batu bulan, kerikil, dan batu seberat 382 kilogram.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: NASA Kyodo News

Tags

Terkini

Terpopuler