Pemimpin Senior Al Qaeda Tewas Terbunuh oleh Pasukan Afghanistan

25 Oktober 2020, 13:28 WIB
Ilustrasi Pembunuhan: Pemimpin senior Al Qaeda tewas. /Freepik

PR BANDUNGRAYA - Pasukan keamanan Afghanistan telah membunuh Abu Muhsin al-Masri, seorang pemimpin senior Al Qaeda yang berada dalam daftar Teroris Paling Dicari Biro Investigasi Federal. Hal ini dilaporkan Direktorat Keamanan Nasional (NDS) Afghanistan dalam sebuah cuitan pada Sabtu 24 Oktober 2020 malam. 

Al-Masri didakwa di Amerika Serikat (AS) karena telah memberikan dukungan material dan sumber daya kepada organisasi teroris asing, dan konspirasi untuk membunuh warga negara AS.

NDS melaporkan, Al-Masri, yang diyakini sebagai orang kedua di Al-Qaeda, tewas dalam operasi khusus di Provinsi Ghazni. 

Baca Juga: Haru Warnai Kemenangan Khabib Nurmagomedov, Banjir Ucapan Selamat dari Ronaldo hingga Justin Gaethje

Sementara pihak FBI menolak berkomentar dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Reuters Minggu, 25 Oktober 2020.

FBI mengatakan operasi Al Qaeda, yang juga menggunakan nama Husam Abd-al-Ra'uf, adalah warga negara Mesir. 

Bulan lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan kurang dari 200 anggota Al Qaeda tetap berada di Afghanistan.

Baca Juga: Ini Penjelasan PVMBG Terkait Gempa Pangandaran yang Terasa ke Bandung hingga Banyumas

Bulan ini menandai 19 tahun sejak Amerika Serikat menginvasi Afghanistan untuk menggulingkan penguasa Taliban, yang menyembunyikan militan al Qaeda yang menyerang Amerika Serikat pada 11 September 2001.

Amerika Serikat secara bertahap menarik pasukannya dari Afghanistan setelah mencapai kesepakatan penting dengan Taliban pada Februari.

Kesepakatan itu diatur untuk melihat pasukan asing meninggalkan Afghanistan pada Mei 2021 dengan imbalan jaminan kontraterorisme dari Taliban, yang setuju untuk merundingkan gencatan senjata permanen dan formula pembagian kekuasaan dengan pemerintah Afghanistan.

Baca Juga: Simak Ulasan BMKG Soal Gempa Bumi Pangandaran yang Akibatkan Kerusakan Rumah Warga

Proses perdamaian intra-Afghanistan dimulai di Doha bulan lalu. Meskipun ada pembicaraan, pertempuran antara Taliban dan pasukan pemerintah Afghanistan telah berkecamuk dalam beberapa pekan terakhir.

Pekan lalu, utusan khusus AS Zalmay Khalilzad mengatakan Taliban telah setuju untuk 'mengatur kembali' komitmen mereka di bawah kesepakatan penarikan pasukan dan mengurangi jumlah korban di negara itu.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler