Negara Muslim Beramai-ramai Serang Prancis, Erdogan: Macron Membutuhkan Perawatan Mental

26 Oktober 2020, 11:00 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebut Emmanuel Macron butuh perawatan mental. /Insagram.com/@rterdogan

PR BANDUNGRAYA - Prancis saat ini tengah menghadapi reaksi keras dari sejumlah negara Muslim di dunia, setelah menerbitkan kembali karikatur Nabi Muhammad yang dinilai sebagai tindakan provokasi. 

Baru-baru ini, media Prancis menerbitkan karikatur Nabi Muhammad yang juga diproyeksikan di beberapa gedung, setelah tragedi pemenggalan kepala Samuel Paty oleh seorang Islam radikal. 

Sebelumnya, pemerintah Prancis melakukan penangkapan terhadap Muslim yang diduga tersangka ekstremis, dan mengancam akan melakukan pengusiran massal lebih dari 200 orang. 

Baca Juga: Sergio Ramos Layak Dapat Pengakuan sebagai Bek Tengah Terbaik Sepanjang Masa

Pemerintah Prancis juga melancarkan tindakan keras terhadap organisasi Muslim di Prancis, diikuti kelompok masyarakat mayoritas, yang bertindak menyerang masjid di Béziers dan Bordeaux. 

Presiden Prancis Emmanuel Marcon mengatakan Islam adalah agama yang saat ini dalam krisis di seluruh dunia, dan pihaknya akan melawan separatisme Islam. 

Pejabat, aktivis, dan masyarakat Islam lainnya sepakat untuk mengutuk tindakan biadab yang dilakukan atas nama Islam. 

Baca Juga: Libur Panjang Tinggal Menghitung Hari, Waspada Penularan Covid-19 Wisata Staycation Jadi Pilihan

Akan tetapi tindakan dan pernyataan pemerintah Prancis dianggap bertujuan untuk menyebarkan budaya kebencian di tengah masyarakat. 

Aktivis Muslim Prancis menilai, tragedi pembunuhan Samuel Paty telah dimanfaatkan untuk memudahkan pengesahan undang-undang dalam melawan separatisme Islam. 

Kebebasan utama dipertaruhkan karena pemerintah berfokus pada menstigmatisasi dan mengkriminalisasi komunitas Muslim. 

Baca Juga: 5 Mega Bintang Dunia Ini Dikabarkan Positif Covid-19, Dari Ronaldinho Hingga Kevin Durant

Banyak yang memandang, tindakan pemerintah dikaitkan dengan undang-undang yang dapat dimanipulasi untuk menargetkan Muslim secara lebih umum. 

Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber, kementerian luar negeri Kuwait memperingatkan Prancis terhadap kebijakan diskriminatif yang menghubungkan Islam dengan terorisme. 

Pihaknya menilai pernyataan pemerintah Prancis mewakili pemalsuan realitas, menghina ajaran Islam, dan menyinggung perasaan Muslim di seluruh dunia. 

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini: Libra Dapat Cuan Akhir Bulan, Sagitarius Hati-hati dengan Teman Sekantor

Senada dengan pernyataan kementerian luar negeri Maroko, yang mengatakan bahwa melanjutkan penerbitan kartun ofensif Nabi Muhammad adalah tindakan provokasi. 

Sementara, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melancarkan serangan terhadap presiden Prancis Emmanuel Macron dengan mengatakan Macron membutuhkan perawatan dan pemeriksaan mental. 

Pernyataan tersebut muncul atas tindakan Macron terhadap Muslim, tentang separatisme Islam, yang menunjukan provokasi, dan menunjukkan ketidaksopanan. 

Baca Juga: Kebakaran Kejagung Masih Jadi Polemik, Politisi Golkar Bersuara Soal Penetapan Tersangka

Selain itu, tindakan paling nyata dilakukan oleh asosiasi perdagangan Arab, yang menyerukan boikot produk Prancis dari supermarket di negara-negara Arab dan Turki.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Reuters Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler