Presiden Prancis Emmanuel Macron Sudutkan Islam, MUI: Seakan Samakan Islam Adalah Agama Kekerasan

26 Oktober 2020, 14:02 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron: MUI Komentari penyataan Presiden Prancis soal Islam. /Twitter.com/@EmmanuelMacron

PR BANDUNGRAYA – Islamofobia nampaknya menjadi isu yang ramai diperbincangkan oleh negara-negara Eropa dan Amerika.

Berdasarkan kekhawatiran tersebut, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi meminta kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk memanggil Duta Besar Perancis di Indonesia.

Hal ini disebabkan oleh pernyataan Presiden Emmanuel Macron yang telah menyudutkan Islam dan Umat Islam. MUI meminta hal ini dapat memberikan penjelasan yang komprehensif mengenai pernyataan tersebut.

Baca Juga: Daftar Lengkap Nominasi Ballon d'Or The Dream Team, dari Penjaga Gawang hingga Penyerang Sayap Kiri

“Ternyata pernyataan Macron tentang Islam sebagai pemicu utama di banyak kasus kekerasan di dunia, terutama jika umat Islam mayoritas, ini sangat berbahaya, seakan menyamakan Islam adalah Agama kekerasan dan intoleran,” tutur Muhyiddin seperti dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Antara.

Pernyataan tersebut, menurut Muhyiddin dapat menyudutkan kaum muslim. Selain itu, bentuk merubah pandangan dunia terhadap Islamofobia justru semakin menjadi-jadi.

Pernyataan kontroversial ini disampaikan oleh Macron setelah kasus pembunuhan terhadap seorang guru yang menampilkan karikatur Nabi Muhammad SAW di dalam kelas.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Spanyol Lampaui 1 Juta, Pemerintah Terpkan Jam Malam

Ia mengkritik kelompok Islam serta membela penerbit kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad SAW.

Selain itu Macron juga mengatakan bahwa Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis.

Pernyataan kontroversial tersebut tidak membuat MUI marah, namun pemimpin negara Islam lainnya pun turut naik pitam.

Baca Juga: Viral Foto Komodo Vs Truk Proyek, BTNK Rilis Surat Penutupan Pulau Rinca

Seperti Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengancam pernyataan Macron terhadap Islamofobia dan akan melakukan boikot terhadap produk-produk Prancis.

Bentuk kekhawatiran MUI terhadap pernyataan kontroversial dari Presiden Macron adalah semakin meningkatnya Muslim di Prancis dan peran para Muslim di sana dalam membangun negara tidak bisa disepelekan begitu saja.

Muhyidin melihat bahwa sangat tidak pantas jika Presiden Macron memberikan pernyataan tersebut dan terus menuding hal-hal buruk terhadap Agama Islam dan menyebarkan Islamofobia.

Baca Juga: Libur Panjang 2020, Yana Mulyana Minta Pelaku Usaha di Kota Bandung Perketat Protokol Kesehatan

“Delapan juta Muslim di Prancis punya andil besar dalam membangun negara tersebut. Para pemain sepak bola Muslim Prancis juga telah berkontribusi besar kepada bangsa dan negara prancis,” ucap Muhyiddin.

MUI menuding bahwa Presiden Macron memberikan pengaruh yang negatif terhadap Islamofobia, seharusnya ini tidak terjadi dan keluar dari mulut pemimpin sebuah negara yang harus menjaga kestabilan dunia.

“Presiden Macron sendiri kebanjiran kritik dari umat Islam dunia karena meminta Muslim belajar toleransi saat di Prancis,” ucapnya.

Baca Juga: Solusi Belanja iPhone 12 di Tengah Ancaman Penularan Covid-19, Apple Buka Toko Express

“MUI menilai bahwa secara tidak langsung Macron telah mendukung gerakan Islamofobia,” tutur dia.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler