Majalah Charlie Hebdo Prancis Kembali Berulah, Kini Turki Kecam Kartun Rasisme Erdogan

29 Oktober 2020, 08:07 WIB
Karikatur Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang dianggap cabul terpajang dalam majalah mingguan Prancis, Charlie Hebdo. /Kolase Instagram.com/@rterdogan dan Twitter.com/@Charlie_Hebdo_

PR BANDUNGRAYA – Setelah ramai masalah karikatur Nabi Muhammad SAW yang dibuat oleh salah satu majalah Prancis Charlie Hebdo.

Beberapa hari ke belakang umat muslim di dunia dan di Indonesia menyuarakan kecaman terhadap pernyataan Presiden Prancis atas pernyataan yang memojokan umat muslim dan menyebarkan islamophobia di Eropa.

Kini majalah Charlie Hebdo membuat kegaduhan dengan menerbitkan karikatur kontroversial yang dianggap menghina Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa 27 Oktober 2020.

Baca Juga: Pasien Sembuh Semakin Meningkat, Berikut Perkembangan Kasus Covid-19 di Jawa Barat Hari Ini

"Charlie Hebdo baru saja menerbitkan rentetan kartun yang mengolok-olok presiden kami. Kami mengutuk upaya mereka dalam menyebarkan rasisme dan kebencian," kata juru bicara kepresidenan Fahrettin Altun dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Twitter resmi miliknya.

Entah apa yang menjadi latar belakang majalah Charlie Hebdo membuat karikatur Presiden Turki Erdogan itu, namun pemerintahan Turki menganggap bahwa hal tersebut merupakan penghinaan besar kepada negara Turki.

Diketahui sebelumnya, semenjak isu pernyataan Presiden Macroon tersebar dan menyulut kemarahan umat muslim, Presiden Erdogan lah salah satu pemimpin negara Islam yang paling vokal mengecam pernyataan Presiden Macroon.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis, 29 Oktober 2020: Cancer Harus Hati-hati, Leo Kesempatan Besar, Virgo?

"Yang mereka sebut sebagai seni karikatur itu menjijikkan. Ini jelas merupakan produk dari xenofobia, Islamofobia, dan sikap intoleran yang tampaknya diinginkan oleh kepemimpinan Prancis untuk negaranya," ujarnya.

Menanggapi polemik tersebut, Jubir Turki mengatakan bahwa Turki tidak akan tinggal diam saja dan menentang segala bentuk tindakan kekerasan dan terorisme terhadap warga sipil.

"Hasutan rasisme, xenofobia, Islamofobia, dan anti-Semit tidak akan memprovokasi kami untuk merespons dengan cara yang sama. Kami menolak tunduk pada intimidasi dan provokasi Anda," kata Altun.

Bahkan Altun pun menyerukan kepada semua teman Eropa yang berakal sehat untuk melawan budaya primitif, rasisme, kemandulan intelektual, dan wacana tidak beradab.

Baca Juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo Naik, Hasto Sebut PDIP Belum Tentu Tertarik

"Tujuan dari publikasi ini adalah untuk menabur benih kebencian dan permusuhan," tutur juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin.

Ia menegaskan bahwa menyerang hak individu bukanlah bentuk dari kebebasan berbicara.

Apa yang telah dilakukan oleh majalah mingguan Charlie Hebdo dengan menerbitkan karikatur Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan merupakan bentuk kriminal.

Ia menegaskan bahwa hal ini dapat menimbulkan potensi konflik antar negara. Majalah Charlie Hebdo telah menabur benih-benih kebencian serta permusuhan di masyarakat dunia.

“Setiap orang yang berakal sehat sudah seharusnya mengutuk tindakan ini,” tutur Ibrahim Kalim.***

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler