Korea Selatan Selidiki 4 Kasus Flu Burung yang Telah Menginfeksi Unggas di Peternakan

6 November 2020, 13:14 WIB
Ilustrasi unggas. /Pixabay/Bohdan Chreptak

PR BANDUNGRAYA - Virus flu burung atau avian influenza H5N8 yang sangat patogen, dilaporkan telah menginfeksi unggas di Korea Selatan, yang menandai wabah pertama setelah terbebas 32 bulan dari kasus flu burung.

Flu burung merupakan virus yang sangat menular, yang dapat mendatangkan penyakit pada unggas hingga menyebabkan kematian.

Virus flu burung dapat menyebar dari populasi unggas liar ke peternakan, khususnya melalui feses dari unggas liar yang terinfeksi virus tersebut.

Baca Juga: Daftar Nominasi APAN Music Awards 2020 Telah Diumumkan, Ada BTS hingga GFRIEND

Saat ini setidaknya empat kasus dugaan flu burung yang ditemukan pada kotoran burung liar, sedang diselidiki di Korea Selatan.

Kementerian Pertanian, Pangan, dan Urusan Pedesaan mengatakan bahwa pihaknya memerlukan waktu sekitar lima hari untuk memastikan virus tersebut adalah flu burung.

Sebelumnya, pada Oktober lalu Korea Selatan melaporkan dua wabah flu burung H5N8 yang sangat patogen di Yongin, tepat di selatan Seoul, dan kota tetangga Cheonan.

Sedangkan dua kasus lainnya ditemukan di kota barat daya Gunsan, dan Kota Yangju, di utara Seoul, yang kemudian diklasifikasikan sebagai flu burung patogen rendah.

Terkait hal tersebut para pejabat terus melakukan pemantauan menyeluruh di lebih dari 65.000 peternakan unggas berukuran kecil di Korea Selatan.

Baca Juga: Diduga Anak Tirikan Winwin NCT, Agensi Dapat Protes dari Penggemar hingga Trendingkan #NCT127_IS_10

Pihaknya mengatakan, sekitar setengah dari jumlah peternakan unggas tersebut telah selesai dilakukan pemantauan.

Semantara petugas karantina baru-baru ini telah melakukan penyelidikan pada 10 habitat utama burung migran, dan telah berupaya melakukan tindakan pencegahan di peternakan unggas terdekat.

Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari The Korea Herald, secara terpisah Korsel menyatakan belum ada tambahan kasus flu babi Afrika yang diduga berasal dari babi domestik.

Pihak berwenang memberikan konfirmasi, dua kasus ASF dari Provinsi Gangwon bulan lalu, sebagai wabah pertama penyakit hewan sejak Oktober 2019.

Baca Juga: Pemerintah Prioritaskan 13 Provinsi Ini dalam Penanganan Covid-19, Apa Saja?

ASF menyapu peternakan babi, mendorong pihak berwenang untuk memusnahkan sekitar 400.000 babi di seluruh negeri sebagai bagian dari tindakan pencegahan.

Pada tahun lalu, sebanyak 14 peternakan babi di Korea Selatan dilaporkan telah terinfeksi oleh ASF.

ASF tidak mempengaruhi manusia tetapi mematikan bagi babi, dan hingga saat ini belum ditemukan vaksin atau obat untuk penyakit tersebut.***

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: THE KOREA HERALD

Tags

Terkini

Terpopuler