Donald Trump Enggan Hengkang dari Gedung Putih, Tim Kampanye Joe Biden: Kawal Penyusup Keluar

7 November 2020, 09:11 WIB
Donald Trump enggan keluar dari Gedung Putih. /Kolase Pixabay /

PR BANDUNG RAYA – Pemilu AS antara Joe Biden dan Donald Trump berjalan semakin sengit.

Kendati demikian, baru-baru ini Donald Trump dikabarkan sempat enggan meninggalkan Gedung Putih.

Padahal tim kampanye Joe Biden telah memperingatkan Donald Trump untuk segera meninggalkan Gedung Putih.

Baca Juga: Joe Biden Pecahkan Rekor Suara Terbanyak Sepanjang Sejarah Pemilu AS, Kini Unggul dari Donald Trump

Juru bicara kampanye Joe Biden, Andrew Bites memaparkan bahwa rakyat Amerika Serikat (AS) yang akan memutuskan hasil Pemilu ini, bukan Donald Trump.

Pernyataan tersebut dilontarkan sebagai tanggapan atas pernyataan Donald Trump yang dinilai tidak menerima kekalahannya.

Donald Trump menekankan bahwa pihaknya tidak akan menyerah meski Joe Biden berhasil dikukuhkan sebagai presiden terpilih.

Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Donald Trump Kalah di Pilpres AS 2020? Joe Biden Akui Tak Segan Usir Trump

Bahkan setelah hasil keseluruhan suara Pemilu telah diumumkan, Donald Trump sempat tidak berencana untuk meninggal Gedung Putih.

Menanggapi hal tersebut, seluruh staf di Gedung Putih, termasuk ketua staf, Mark Meadows menyatakan pihaknya tidak akan memaksa Donald Trump untuk keluar dari Gedung Putih.

"Dan pemerintah Amerika Serikat sangat mampu mengawal penyusup keluar dari Gedung Putih," kata Bates dikutip dari The Independent.

Baca Juga: Suga BTS Tulis Pesan di Weverse untuk ARMY, Ungkap Kondisi Terbarunya Setelah Operasi Bahu

Sebelumnya, Joe Biden memenangkan Pemilu di dua negara bagian yang dianggap berperan penting, yakni Georgia dan Pennsylvania, dengan jumlah suara secara mail-in atau surat tengah dihitung.

Kemenangan Joe Biden di Georgia dan Pennsylvania memperkuat kandidat dari Partai Demokrat ini untuk memperoleh suara elektoral di atas 270 dalam sistem Electoral College.

Di sisi lain, Donald Trump mengklaim bahwa Joe Biden dan Partai Demokrat telah "mencuri" Pemilu dan mendesak penghitungan suara yang lebih sah.***

Editor: Abdul Muhaemin

Tags

Terkini

Terpopuler