Joe Biden Presiden Amerika Serikat Ke-46, Sampai Kamala Harris Jadi Wapres Kulit Hitam Pertama di AS

8 November 2020, 06:20 WIB
Presiden terpilih AS Joe Biden dan wakilnya Kamala Harris. Joe Biden menang sesuai hasil Pilpres Amerika Serikat yang diumumkan 7 November 2020. /Instagram.com/@joebiden/

PR BANDUNG RAYA – Penantang dari Partai Demokrat Joe Biden mengalahkan Presiden Donald Trump untuk menjadi presiden Amerika Serikat ke-46 pada hari Sabtu, dini hari WIB.

Seperti dikutip oleh prbandungraya.pikiran-rakyat.com melalui The Associated Press, mereka memberitakan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat lewat berita mereka yang berjudul ‘Biden wins White House, vowing new direction for divided US’.

The AP bukan satu-satunya yang memberitakan Joe Biden melenggang ke Gedung Putih, The New York Times pun menampilkan berita dihalaman depan websitenya yang berjudul ‘Biden Beats Trump, Harris s First Women Elected Vice President’.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio dan Sagittarius Minggu 8 November 2020, Asmara hingga Keuangan

Menurut pemberitaan di The AP, pada pukul 00.43 WIB, Biden mendapatkan 290 suara Electoral Collage dengan penentu kemenangan di Pennsylvania.

Ia tetap konsisten mengkritik kebijakan Trump dengan cara menarik pemilih yang luas dengan gagasan bahwa Trump merupakan ancaman eksistensial bagi demokrasi Amerika.

Strategi tersebut terbukti efektif, menghasilkan kemenangan penting di Michigan dan Wisconsin serta Pennsylvania, yang pernah menjadi benteng Demokrat yang telah beralih ke Trump pada tahun 2016.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Sagitarius, Scorpio, dan Libra Hari Ini: Mulai dari Kisah Asmara hingga Keuangan

Biden berhasil memenangkan suara populer nasional dengan lebih dari 4 juta, selisih yang bisa bertambah karena surat suara terus dihitung.

Saat penghitungan suara dilakukan, Biden mencoba meredakan ketegangan dan memposisikan sebagai citra kepemimpinan presiden, mencapai catatan persatuan yang tampaknya ditujukan untuk mendinginkan suhu negara yang memanas dan terpecah belah.

“Bukan, tujuan politik kita, pekerjaan bangsa kita, bukanlah untuk mengobarkan api konflik, tetapi untuk memecahkan masalah, untuk menjamin keadilan, untuk memberikan kesempatan yang adil kepada semua orang,” kata Biden.

Baca Juga: Tok! Joe Biden Unggul di Wilayah Pennsylvania, Resmi Jadi Presiden AS Kalahkan Donald Trump

Kamala Harris juga membuat sejarah sebagai wanita kulit hitam pertama yang menjadi wakil presiden, sebuah pencapaian yang dicapai saat AS menghadapi keadilan rasial.

Ia pun sekaligus Senator California, yang juga orang pertama keturunan Asia Selatan yang terpilih menjadi wakil presiden.

Pilpres AS merupakan sejarah baru, bahwa Trump adalah presiden petahana pertama yang kalah dalam pemilihan kembali sejak George H.W. Bush pada tahun 1992.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo, Virgo dan Cancer Hari Ini, 8 November 2020: Keberuntungan Asmara hingga Keuangan

Sebelumnya pada hari Sabtu, Trump meninggalkan Gedung Putih untuk pergi ke klub golf Virginia dengan mengenakan sepatu golf, jaket, dan topi putih karena hasilnya secara bertahap memperluas keunggulan Biden di Pennsylvania.

Trump mengulangi tuduhan penipuan pemilu dan pemungutan suara ilegal yang tidak didukung di Twitter, tetapi dengan cepat dicap berpotensi menyesatkan oleh platform tersebut.

Salah satu tweetnya yang menggemparkan adalah: “SAYA MENANGKAN PEMILIHAN INI DENGAN BANYAK!”

Baca Juga: Kenali Gejala Brucellosis, Penyakit yang Kini Menyerang Warga Tiongkok, Dapat Menyebar Lewat Makanan

Sementara itu, Biden menghabiskan Sabtu pagi bersama keluarga dan penasihat di rumah di Wilmington, Delaware.

Orang Amerika menunjukkan minat yang dalam pada pemilihan presiden. Biden telah menerima lebih dari 74 juta suara, lebih banyak dari calon presiden mana pun sebelumnya.

Lebih dari 236.000 orang Amerika telah meninggal selama pandemi virus corona, hampir 10 juta telah terinfeksi dan jutaan pekerjaan telah hilang. Hari-hari terakhir kampanye dimainkan dengan latar belakang lonjakan kasus yang dikonfirmasi di hampir setiap negara bagian, termasuk medan pertempuran seperti Wisconsin yang berpihak ke Biden.

Baca Juga: Ethiopia Diambang Perang Saudara Usai Perdana Menteri Abiy Ahmed Meluncurkan Operasi Militer

Biden dalam kampanye nya menjanjikan tanggapan besar dari pemerintah, mirip dengan apa yang diawasi Franklin D. Roosevelt dengan New Deal selama Depresi tahun 1930-an.

Biden juga membuat citra berbeda dengan Trump, lewat pandangannya tentang kerusuhan atas pembunuhan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika termasuk Breonna Taylor di Kentucky dan George Floyd di Minneapolis.

Kematian mereka memicu gerakan protes rasial terbesar sejak era hak-hak sipil. Biden menanggapi dengan mengakui rasisme yang melingkupi kehidupan Amerika.

Sementara Trump menekankan dukungannya terhadap polisi dan berpegang pada "hukum dan ketertiban" yang berhubungan dengan sebagian besar basis kulit putihnya.***

Editor: Abdul Muhaemin

Sumber: AP

Tags

Terkini

Terpopuler