Bom Meledak di Jeddah dalam Peringatan Perang Dunia I, Empat Orang Dilaporkan Terluka

12 November 2020, 06:32 WIB
Ilustrasi bom meledak. /Pixabay

PR BANDUNGRAYA – Ledakan di kuburan selama upacara peringatan Perang Dunia I internasional dikutuk keras oleh kerajaan, Prancis, dan lainnya. 

Otoritas Arab Saudi telah mengamankan pemakaman bagi non-Muslim di Jeddah tempat ledakan terjadi Rabu, 11 November 2020 dan melukai dua orang.

Para pejabat mengatakan sedikitnya tiga orang terluka ketika sebuah alat peledak menghantam upacara internasional untuk memperingati akhir Perang Dunia I di sebuah pemakaman di kota Jeddah, Arab Saudi.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn, Aquarius, dan Pisces Hari Ini, 12 November 2020: Asmara hingga Keuangan

Beberapa jam setelah insiden itu, otoritas setempat mengatakan seorang warga negara Yunani dan seorang petugas keamanan Saudi terluka dalam apa yang mereka gambarkan sebagai serangan "pengecut". 

Pernyataan Saudi yang disiarkan oleh kantor berita negara SPA mengatakan penyelidikan sedang dilakukan dan mengkonfirmasi bahwa beberapa konsul hadir.

Seorang pejabat dari Yunani, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan ada empat luka ringan, di antaranya satu orang Yunani, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Televisi pemerintah Arab Saudi, menyiarkan dari luar pemakaman dan mengakui bahwa serangan yang melibatkan alat peledak telah terjadi, tetapi menekankan bahwa situasi keamanan sekarang stabil. 

Baca Juga: Jadwal Samsat Keliling Wilayah Bandung Raya Hari Ini, 12 November 2020: Dibuka hingga Sore Hari

Dalam pernyataan bersama oleh kedutaan besar Prancis, Yunani, Italia, Inggris dan Amerika Serikat, yang semuanya terkait dengan upacara peringatan, mengutuk serangan itu, menyebutnya "pengecut".

"Serangan seperti itu terhadap orang yang tidak bersalah memalukan dan sepenuhnya tanpa pembenaran," kata pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh kedutaan besar dari lima negara yang hadir.

“Upacara tahunan untuk memperingati berakhirnya Perang Dunia I di pemakaman non-Muslim di Jeddah, dihadiri oleh beberapa konsulat, termasuk dari Prancis, menjadi sasaran serangan IED (alat peledak improvisasi) pagi ini, yang melukai beberapa orang,” kata kementerian luar negeri Prancis sebagaimana dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Aljazeera.

Prancis telah mendesak warganya di kerajaan untuk waspada maksimum di tengah ketegangan yang meningkat setelah penyerang bulan lalu memenggal kepala seorang guru sekolah menengah Prancis yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di kelas.

Baca Juga: 5 Zodiak Ini Terkenal Jadi Pembuat Onar dalam Hubungan, Bahkan Ada yang Manipulatif, Kamu Termasuk?

Kedutaan Prancis di Uni Emirat Arab juga meminta warga Prancis untuk tetap waspada setelah serangan itu.

Mesir mengutuk serangan brutal yang menargetkan pemakaman di Jeddah dan mengatakan mendukung Arab Saudi dengan tindakan apapun yang diambil Kerajaan untuk melindungi keamanannya.

Ledakan pada Rabu, 11 November 2020, terjadi ketika Presiden Prancis Emmanuel Macron, sasaran kemarahan di sebagian besar dunia Muslim karena berjanji untuk membela komentar dan gambar yang meremehkan Islam setelah rentetan serangan, menghadiri upacara peringatan Perang Dunia I di Paris.

Beberapa negara memperingati 102 tahun gencatan senjata yang ditandatangani Jerman dan negara-negara sekutu untuk mengakhiri perang 1914-1918.

Baca Juga: Selamat Hari Ayah Nasional yang Diperingati Setiap 12 November, Simak Sejarah Singkatnya

Emmanuel Macron dengan keras membela hak untuk menerbitkan kartun yang dipandang sangat ofensif oleh umat Islam, termasuk karikatur Nabi Muhammad yang dicetak oleh majalah satir Charlie Hebdo.

Kartun yang sama diperlihatkan oleh guru sejarah Prancis Samuel Paty kepada murid-muridnya di kelas tentang kebebasan berbicara, yang menyebabkan pemenggalan kepalanya di luar Paris pada 16 Oktober 2020 setelah kampanye online oleh orang tua yang marah tentang pilihan materi pelajarannya.

Sikap Emmanuel Macron membuat marah banyak Muslim, memicu protes marah di beberapa negara dan kampanye untuk memboikot produk Prancis.

Bulan lalu, seorang warga Saudi dengan pisau melukai seorang penjaga di konsulat Prancis di Jeddah pada hari yang sama ketika seorang pria bersenjatakan pisau membunuh tiga orang di sebuah gereja di Nice di Prancis selatan. 

Baca Juga: Kalahkan Pfizer, Vaksin Covid-19 Sputnik V Buatan Rusia Efektif 92 Persen

Raja Arab Saudi, Salman dijadwalkan menyampaikan pidato tahunan kepada negara di kemudian hari, menjabarkan prioritas kebijakan untuk tahun mendatang.

Mereka juga berterima kasih kepada penanggap pertama Saudi yang berani yang membantu mereka di tempat kejadian dan menjanjikan dukungan mereka kepada otoritas Saudi saat mereka menyelidiki serangan ini dan menuntut pelakunya.***

 

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler