Korea Utara Ketakutan, Serangkaian Kematian Misterius Muncul Mirip Covid-19, Desas-desus Menyebar

- 26 November 2020, 11:52 WIB
Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan lockdown di Kabupaten Wiwon setelah munculnya kematian misterius mirip Covid-19.*
Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan lockdown di Kabupaten Wiwon setelah munculnya kematian misterius mirip Covid-19.* /Victoria_Borodinova/Pixabay

PR BANDUNG RAYA - Perintah penguncian dilaporkan telah dikeluarkan di Kabupaten Wiwon, Provinsi Chagang, setelah beberapa kematian orang yang menunjukkan gejala Covid-19.

Kabupaten yang berbatasan dengan Tiongkok itu menjadi basis militer dan dikabarkan karantina kelompok telah dilakukan di wilayah itu.

Dilaporkan oleh Daily NK, sebuah sumber di Provinsi Chagang mengatakan bahwa hari Selasa Komite Pusat pada 16 November 2020 lalu telah memerintahkan melakukan lockdown Kabupaten Wiwon selama sebulan.

Baca Juga: Ingin Mendapatkan Uang dengan Cara Mudah? Perusahaan Jepang Ini Tawarkan Rp5,4 Juta untuk Hak Wajah

Oleh karena itu, penduduk kabupaten tidak dapat meninggalkan rumah mereka dan pergerakan mereka dikontrol dengan ketat.

Menurut sumber itu, sebelum penguncian, ada serangkaian kematian warga yang menunjukkan gejala Covid-19.

Lantaran hal ini, Korps Badai dikerahkan oleh pemerintah dan menunjukkan betapa seriusnya kejadian ini.

Kondisi di Wiwon sendiri kata sumber itu merupakan daerah perbatasan yang kerap digunakan para penyelundup.

Baca Juga: Sempat Tuai Kontroversi, Seolhyun AOA Pertama Kali Muncul ke Publik sejak Skandal Bullying Mina

"Di Wiwon, ada Bendungan Wiwon antara Korea Utara dan Tiongkok, dan orang-orang dapat bolak-balik di jembatan di atas bendungan," kata sumber itu.

“Karena penyelundupan juga terjadi di sana, itu relatif kurang tertutup. Pada awal bulan ini, seorang penyelundup resmi dimasukkan ke dalam rumah karantina setelah menunjukkan sedikit demam, tetapi akhirnya dia meninggal pada 9 November,” papar sumber yang enggan disebutkan namanya itu.

Sumber itu mengatakan setelah kejadian itu, warga yang mengeluh demam dan gejala lain mirip Covid-19 muncul satu demi satu, dan seluruh wilayah akhirnya diisolasi.

Selain itu, tiga anggota Korps Badai yang dikerahkan ke Kabupaten Wiwon meninggal awal bulan ini setelah menunjukkan gejala yang diduga Covid-19.

Baca Juga: Acara Habib Rizieq Naik Status, Polda Jawa Barat: Diproses Sampai Penetapan Tersangka

Para prajurit, yang menderita tuberkulosis dan asma, dilaporkan didiagnosis dengan "sakit tenggorokan". Namun, setelah itu, mereka mengeluhkan gangguan pernapasan dan demam, dan hanya beberapa hari kemudian mereka meninggal.

Otoritas Korea Utara mengkremasi tubuh mereka dan mengirimkan bubuk tulang ke keluarga mereka dalam wadah, yang tampaknya membuat beberapa warga Korea Utara mencurigai kematian tersebut karena "penyakit menular" (Covid-19).

Pada prinsipnya, tentara yang meninggal saat bertugas dimakamkan di gunung di belakang markas mereka, tetapi karena kasus-kasus ini ditangani secara berbeda, rumor pun menyebar.

Baca Juga: Tak Hanya Cantik, 4 Tanaman Hias Ini Ampuh Mengusir Nyamuk Secara Alami, Salah Satunya Lavender

Selain itu, sumber itu mengatakan dua penjaga perbatasan yang kekurangan gizi yang ditempatkan di Kabupaten Wiwon baru-baru ini meninggal setelah menunjukkan demam tinggi.

Petugas memberi mereka pereda demam, menilai mereka menderita flu biasa. Namun, demam mereka tidak berhenti selama beberapa hari, dan mereka meninggal saat diangkut ke rumah sakit militer. Desas-desus bahwa "penyakit menular" telah menyebar di dalam kabupaten itu berkembang biak lebih jauh ketika diketahui bahwa jenazah penjaga perbatasan telah dikremasi juga.

"Insiden ini dilaporkan melalui komite provinsi ke komite pusat, dan diteruskan ke Komite Sentral dan Pemimpin Tertinggi [Kim Jong Un], di mana pada akhirnya diputuskan untuk memberlakukan penguncian," kata sumber.

"Sebuah tim yang terdiri dari lima hingga tujuh pekerja dari Komite Pusat telah dikirim ke Kabupaten Wiwon untuk memberikan panduan, dan mereka membuat laporan secara berkala tentang situasi tersebut ke Pyongyang,” paparnya.***

Editor: Abdul Muhaemin

Sumber: Daily NK


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x