Puluhan Ribu Massa di Prancis Gelar Aksi Protes RUU Keamanan Berujung Bentrokan dengan Polisi

- 29 November 2020, 13:13 WIB
Ilustrasi puluhan ribu massa di Prancis tolak RUU keamanan, Sabtu 28 November 2020.
Ilustrasi puluhan ribu massa di Prancis tolak RUU keamanan, Sabtu 28 November 2020. /PEXELS/Andrew Taylor

Serangkaian kasus profil tinggi terhadap petugas polisi atas penganiayaan warga kulit hitam atau warga Arab telah menimbulkan tuduhan rasisme yang dilembagakan.

Baca Juga: Link Live Streaming SBS Inkigayo Hari Ini, Bertabur Bintang: NCT, aespa, TREASURE hingga Stray Kids

Meskipun, petugas polisi bersikeras bahwa pelanggaran yang terjadi adalah kesalahan individu yang terisolasi.

Terkait hal itu, tiga dari polisi yang terlibat dalam pemukulan Michel Zecler sedang diperiksa karena menggunakan kekerasan rasial dan keempatnya masih ditahan untuk diinterogasi.

Akan tetapi, beberapa pihak menilai jika Pasal 24 RUU keamanan yang kontroversial dijadikan undang-undang, kemungkinan gambar yang pertama kali diterbitkan oleh situs berita Loopsider tidak akan dipublikasikan.

Baca Juga: Gerard Pique Bocorkan Faktor yang Membuat Lionel Messi Bisa Hengkang dari Barcelona

Kontroversi hukum dan kekerasan polisi berkembang menjadi krisis lain bagi pemerintah, saat Emmanuel Macron menghadapi pandemi, keterpurukan ekonomi dan sejumlah masalah di panggung internasional.

Kritikus menilai RUU tersebut adalah bukti lebih lanjut dari kemunduran Macron, yang berkuasa pada 2017 sebagai seorang sentris yang menjanjikan reformasi liberal di Prancis.***

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: The Korea Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x