Menyikapi situasi terkini di Myanmar, pihak Facebook berencana dalam waktu dekat untuk mengambil tindakan moderasi proaktif kepada pihak pemerintah militer Myanmar.
Baca Juga: Cara Baru Pencairan BST Rp300 Ribu, Kemensos Segera Gunakan Sistem Pemindai Wajah bagi Setiap KPM
Di lain sisi, pada tahun 2018, para petinggi Facebook sempat mengakui bahwa pihaknya belum berbuat maksimal dalam membendung perpecahan di Myanmar.
Perlu diketahui, gerakan kudeta di Myanmar terjadi pasca pihak militer menangkap sejumlah tokoh penting di seperti Aung San Suu Kyi, Presiden Myanmar Win Myint, dan pemimpin Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).
Akibat dari kudeta ini, ketegangan antara pihak militer dan masyarakat Myanmar semakin meningkat. Bahkan di beberapa lokasi dilaporkan terjadi kerusuhan.
Selain itu, masyarakat melaporkan adanya gangguan internet dan seluler selama beberapa jam, pasca kudeta pemerintahan.***