Akunnya Diblokir Gegara Kerusuhan Capitol, Donald Trump Sebut Twitter Kehilangan Jutaan Pengguna Tanpa Dirinya

- 20 Februari 2021, 08:16 WIB
Mantan Presiden AS, Donald Trump.
Mantan Presiden AS, Donald Trump. /Reuters/Eric Thayer/

PR BANDUNGRAYA - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump diketahui telah diblokir dari penggunaan Twitter untuk selama-lamanya sebagai akibat dari kerusuhan yang didalanginya di Gedung Capitol pada 6 Januari 2021 lalu.

Pada Rabu, 17 Februari 2021, Donald Trump yang melangsungkan wawancara dengan Newsmax memakai kesempatan tersebut untuk sibuk menghujat Twitter.

Menurut Donald Trump, Twitter jadi membosankan dan kehilangan jutaan pengguna setelah dirinya diblokir sebagai pengguna di media sosial berlambang burung berwarna biru muda tersebut.

Baca Juga: Bertemu Teten Masduki, Shopee Sampaikan Dominasi Pedagang Lokal dan UMKM sampai 97 Persen

“Jika Anda memperhatikan, saya rasa Twitter saat ini makin membosankan dan jutaan orang mulai meninggalkan media sosial itu,” ucap Donald Trump kepada Greg Kelly, wartawan dari Newsmax.

Donald Trump terlalu sibuk menghujat Twitter dalam wawancaranya baru-baru ini. Padahal, tujuan sebenarnya dari wawancara Donald Trump dengan Newsmax adalah untuk mengenang kematian pembawa acara radio bernama Rush Limbaugh.

Selain diwawancarai Newsmax, Fox News dan OAN juga berada di sana untuk meliput Donald Trump. Ketiga media lokal Amerika Serikat tersebut diketahui bersahabat baik dengan Donald Trump.

Baca Juga: HOAKS atau FAKTA: Anies Baswedan Asyik Swafoto di Tengah Derita Banjir DKI Jakarta

Kemudian Donald Trump melanjutkan hujatannya terhadap Twitter dengan mengatai media sosial tersebut telah salah memeriksa fakta seputar konspirasi hasil pemilu palsu yang dengan bangganya diungkit-ungkit oleh sang mantan presiden Amerika Serikat itu.

Donald Trump juga sempat mengancam Twitter dalam wawancaranya tersebut. Ia mengakui keberadaan dirinya bisa mendongkrak jumlah pengguna di platform media sosial saingan Twitter.

“Parler lebih menginginkan saya,” ucap Donald Trump untuk mengancam Twitter.

Baca Juga: Menhub Budi Karya Langsung Jatuh Cinta Lihat Pesawat CN-235 Buatan PT DI: Insya Allah beli Satu

Dalam wawancara yang sama, Donald Trump juga mengungkit soal seberapa banyak followers yang dimilikinya sebelum Twitter memutuskan untuk memblokir akun miliknya.

Seakan merasa bukan dalang dari kerusuhan di Gedung Capitol yang terjadi di tanggal 6 Januari lalu, Donald Trump malah menyebut Twitter memblokir akunnya karena iri dengan jumlah followers yang dimilikinya.

“Anda tahu, saya memiliki 89 juta followers di Twitter. Ada sekitar 36 atau 39 juta di @POTUS, juga jutaan pengikut lainnya yang tersebar di berbagai media sosial lainnya termasuk Facebook,” kata Donald Trump soal followers yang dimilikinya sekaligus menyindir Facebook yang ikut-ikutan memblokir akun miliknya.

Baca Juga: Menhub Budi Karya Langsung Jatuh Cinta Lihat Pesawat CN-235 Buatan PT DI: Insya Allah beli Satu

“Mereka ingin mengumpulkan followers sebanyak itu dan merasa takut karena followers saya bahkan lebih besar dari mereka,” ucap Donald Trump.

Sadar akan followers miliknya yang mencapai jutaan orang, Donald Trump mengatakan bahwa ia kemungkinan akan membuat platform media sosialnya sendiri.

Selain itu, Donald Trump juga masih enggan mengakui kekalahannya dari Presiden Joe Biden saat pemilu di Amerika Serikat yang digelar pada tahun 2020 silam.

Baca Juga: Setelah Tujuh Tahun Menikah, Kim Kardashian Resmi Gugat Cerai Kanye West

Menurut Donald Trump, seluruh pendukungnya tetap mencintainya dan bahkan bertambah meski dirinya sudah dua kali menghadapi pemakzulan.

Setelah panjang lebar menghujat Twitter juga menyinggung Presiden Joe Biden dalam wawancaranya, Donald Trump akhirnya sedikit membahas seputar Rush Limbaugh.

Pembahasan yang benar-benar sedikit.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Sabtu 20 Februari 2021: Gemini, Semangat Walau LDR! Pisces Yakin Putus?

Donald Trump hanya menyebut Rush Limbaugh sebagai pribadi yang unik serta tidak tergantikan dalam wawancaranya sebelum akhirnya kembali membahas soal kemungkinan dirinya yang akan kembali maju dalam pemilu AS tahun 2024 nanti.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Huff Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x