Sejak Pandemi Covid-19, Tingkat Pencarian Kesehatan di Google Meningkat

- 23 Februari 2021, 19:56 WIB
Ilustrasi virus corona.
Ilustrasi virus corona. /PIXABAY/Miroslava Chrienova/

PR BANDUNGRAYA - Semenjak pandemi Covid-19 melanda dunia, tingkat kecemasan dan kewaspadaan akan kesehatan dan finansial masa depan tiap orang meningkat.

Efek dari hal tersebut membuat orang-orang berbondong-bondong untuk mencari solusi terkait permasalahan kesehatan fisik ataupun mental di ranah pencarian Google.

Tidak luput pula masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Kesulitan Unggah Foto KTP saat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 12? Ikuti 3 Langkah Ini Sebelum Upload File

Di mana masyarakat Indonesia banyak mencari soal kesehatan fisik maupun mental di masa pandemi.

Perusahaan teknologi Google merilis data soal pencarian yang paling banyak dicari selama pandemi Covid-19 atau tahun 2020.

"Masyarakat lebih self aware untuk tingkatkan kualitas hidup, kesehatan mental dan fisik. Kata kunci tentang kesehatan mental naik 70 persen, dan self care 45 persen. Namun, kepedulian mereka ke hal yang lebih luas lagi seperti rasisme juga naik 40 persen, dan gender equality naik 25 persen," kata Head of Large Customer Marketing Google Indonesia Muriel Makarim, dalam jumpa pers daring, sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Antara, Selasa 23 Februari 2021.

Baca Juga: HOAKS atau FAKTA: Anggota DPRD Jabar Dikabarkan Minta Dana dan Ajak Bisnis Melalui WhatsApp

Menariknya, Muriel mengatakan, bahwa minat terkait kesehatan meningkat akibat pandemi, tetapi pertumbuhan minat terhadap pemeliharaan kesehatan secara proaktif maupun preventif.

Selama 2020, penelusuran 'rapid test', 'swab test', 'serology test', dan 'antigen' bertumbuh pesat, seiring orang Indonesia mencari informasi tentang berbagai cara tes Covid-19.

Terjadi peningkatan penelusuran untuk kata kunci 'menjaga kesehatan' sebesar 160 persen.

Baca Juga: Masih Banyak yang Ragu Vaksinasi Covid-19, Begini Penjelasan Ariel Noah Soal Fungsi Vaksin

Sebanyak 650 persen lonjakan kueri penelusuran terkait, 'cara mencuci tangan yang benar' seiring dengan peningkatan kesadaran akan kebersihan diri.

Pertumbuhan year-on-year penelusuran 'hitung langkah' dibanding 65% di tahun sebelumnya.

Dan terjadi kenaikan year-on-year penelusuran 'sepeda', karena orang menjadi kian proaktif dalam menjaga kesehatan dan ingin menghindari moda transportasi umum.

Baca Juga: Aksi Kritik Giring ke Anies Baswedan Disindir Keras Pasha Ungu, Begini Respons PSI Bandung

Masyarakat Indonesia juga banyak mencari cara untuk membantu komunitas masing-masing dan hal-hal besar.

Ada peningkatan besar dengan kata kunci 'menyumbangkan' sebesar 150 persen. Lalu, kata kunci tentang tenaga medis juga naik, dan ada pula pencarian soal 'buatan Indonesia' naik 95 persen.

"Masyarakat Indonesia juga banyak mencari informasi seputar kegiatan anak di rumah, yang meningkat pencariannya sebesar 330 persen. Sementara, e-learning juga menunjukkan peningkatan sebesar 180 persen," kata Muriel.

Baca Juga: Daft Punk Bubar, Warganet Saling Tebak Alasan Pembubaran Duo Musik Elektronik si Peraih 6 Piala GRAMMY

Dengan terbatasnya pilihan hiburan dan rekreasi serta permasalahan yang dihadapi banyak orang dalam kehidupannya, masyarakat Indonesia juga mencari cara lain untuk bersantai.

"Terjadi peningkatan pencarian untuk 'meditasi', 'podcast', 'meme', hingga 'tanaman rumah' dan 'hewan peliharaan'," ucap Muriel.

Hal lain yang dicari oleh masyarakat adalah soal perencanaan masa depan. Masyarakat Indonesia mencari cara untuk meningkatkan keterampilan dan usaha, dan semakin ingin tahu tentang produk finansial.

Baca Juga: Resmi Dibuka Hari Ini! Ikuti 6 Cara Mudah Daftar Kartu Prakerja Gelombang 12

Pandemi juga telah menjadi panggilan untuk menjalani gaya hidup sehat. Untuk merasa tenang, banyak orang mulai mencari cara untuk menyiapkan masa depan dan mengurangi risiko dalam hidup, serta mencari dukungan dari brand dalam prosesnya.

Orang-orang melindungi dan memperkuat prospek ekonomi mereka dengan meningkatkan keterampilan.

Beberapa hal yang banyak dicari dan mengalami peningkatan antara lain 'cara membuat aplikasi' (20 persen), 'online course' (35 persen), 'data science' (40 persen), dan 'digital marketing' (35 persen).

Baca Juga: Anies Baswedan Klaim Berhasil Atasi Banjir Jakarta, Parlemen Pertanyakan Fungsi Waduk Cincin

"Masyarakat juga menambah pengetahuan tentang keuangan. Ada 20 persen kenaikan year-on-year dalam kueri penelusuran terkait 'cara membuka online banking', dan ada 60 persen lonjakan year-on-year terkait 'apa dana darurat'," ucap Muriel.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah