PR BANDUNGRAYA – Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden merilis laporan CIA pada Jumat, 26 Februari 2021, yang menyatakan bahwa dalang di balik kasus pembunuhan Jamal Khashoggi pada 2018 silam adalah putra mahkota Arab Saudi.
Buntut dari pernyataan Amerika Serikat yang menuduh Putra Mahkota Mohammed bin Salman sebagai otak di balik pembunuhan Jamal Khashoggi membuat warga dunia menuntut Negeri Paman Sam itu agar segera menjatuhkan sanksi yang setimpal kepada Arab Saudi.
Akan tetapi pada Minggu, 28 Februari 2021, Sekretaris Gedung Putih Jen Psaki kembali menegaskan pernyataan Presiden Joe Biden bahwa Amerika sama sekali tidak memiliki niatan untuk menjatuhkan sanksi kepada putra mahkota Arab Saudi.
Baca Juga: Gara-gara Sebut Mantannya Bodoh, Pria Ini Dilaporkan dan Langsung Ditangkap Polisi
Amerika disebutkan punya cara lain untuk memberikan hukuman kepada Arab Saudi atas dugaan kasus pembunuhan reporter bernama Jamal Khashoggi yang diduga didalangi oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Dilansir PRBandungRaya.com dari Huff Post, sebanyak 76 petinggi pemerintahan Arab Saudi telah dilarang Amerika Serikat memasuki wilayah mereka setelah mengungkapkan laporan CIA pada hari Jumat lalu.
Dari daftar nama 76 petinggi Arab Saudi yang dilarang masuk ke Amerika Serikat, Putra Mahkota Mohammed bin Salman tidak termasuk ke dalamnya.
Baca Juga: 10 Idol K-Pop Ini Ternyata Dibesarkan di Luar Korea Selatan, Ada Jaehyun NCT hingga Han Stray Kids
Sekretaris Gedung Putih Jen Psaki menjelaskan bahwa Amerika Serikat memang tidak bisa memberikan sanksi larangan masuk kepada anggota inti dari pemerintahan yang memiliki hubungan diplomasi dengan mereka.
Selain itu, Presiden Joe Biden juga menetapkan untuk tidak secara tegas memberikan hukuman kepada Putra Mahkota Mohammed bin Salman demi menjaga hubungan baik antara Amerika Serikat dan Arab Saudi.