Fenomena Tengah Hari Lebih Awal Terjadi Besok? Simak Penjelasan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional

- 2 November 2022, 10:40 WIB
Ilustrasi - Fenomena Tengah Hari Lebih Awal Terjadi Besok? Simak Penjelasan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
Ilustrasi - Fenomena Tengah Hari Lebih Awal Terjadi Besok? Simak Penjelasan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional /freepik.com/wirestock/



BANDUNGRAYA.ID- 
Fenomena Tengah Hari Lebih Awal Terjadi Besok? Simak Penjelasan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyampaikan adanya fenomena siang hari lebih awal yang akan terjadi pada Kamis, 3 November 2022.

Terjadinya fenomena siang hari lebih awal terjadi karena nilai perata waktu yang lebih besar (lebih positif).

Menurut LAPAN, fenomena tengah hari lebih awal akan menyebabkan waktu terbit matahari lebih cepat dibandingkan dengan hari-hari biasanya dalam setahun.

Baca Juga: Apa Perbedaan Guru Honorer Kategori P1, P2, P3 dan Pelamar Umum dalam PPPK 2022? Ini Penjelasannya

Fenomena siang hari lebih awal akan berpengaruh terhadap waktu shalat bagi umat muslim.

Waktu terbit matahari, waktu dhuha (saat ketinggian matahari mencapai +4,5° atau sepenggalah), dan waktu subuh sekaligus awal fajar astronomis (akhir malam astronomis) yang lebih cepat dibandingkan hari lainnya.

Baca Juga: Bagaimana Nasib P1 yang Tidak Dapat Penempatan di PPPK Guru 2022? Jangan Panik, Segera Lakukan 2 Solusi Ini

Terutama di wilayah selatan Indonesia, seperti Jawa dan Nusa Tenggara.

Hal ini terjadi karena durasi malam hari yang lebih cepat jika dibandingkan dengan durasi siang hari untuk belahan selatan Indonesia.

Selain itu, tengah hari yang lebih awal juga menyebabkan ketiga waktu salat ini menjadi lebih cepat.

Fenomena siang hari lebih awal akan menyebabkan waktu terbenam matahari (maghrib) dan waktu isya sekaligus akhir senja astronomis (awal malam astronomis) yang lebih cepat dibandingkan hari lainnya.

Baca Juga: Penyebab Adanya 2 Tampilan Keterangan Berbeda Pada Pelamar P1 yang Tidak Mendapatkan Penempatan PPPK Guru 2022

Terutama di wilayah utara Indonesia, seperti Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Natuna (Provinsi Kepulauan Riau), Kalimantan Utara, dan Kepulauan Sangir-Talaud (Sulawesi Utara).

Hal ini terjadi karena durasi malam hari yang lebih lama dibandingkan dengan durasi siang hari untuk belahan utara Indonesia.

Fenomena tengah hari yang lebih awal juga menyebabkan kedua waktu shalat ini menjadi lebih cepat.

Selain itu, hari surya atau durasi antara tengah hari hingga tengah hari berikutnya menjadi tepat 24 jam.

Panjang hari surya secara matematis merupakan derivasi/turunan fungsi perata waktu.

Saat perata waktu mencapai nilai maksimum maupun minimum, maka derivasinya tepat nol sehingga panjang hari surya menjadi setimbang.

Panjang hari surya bervariasi antara 24 jam minus 11 detik (18 September) hingga 24 jam plus 30 detik (25-26 Desember).

Pada 3 November 2022, waktu tengah hari di Kota Bandung yaitu pukul 11.33 WIB dan Jakarta pada pukul 11.36 WIB.

Sementara waktu tengah hari yang paling cepat terjadi di Kepulauan Kangean, Jawa Timur, yaitu pada pukul 11.01 WIB.***

 

 

Editor: Raabi Ghulamin Halim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah