Pertama di Jepang, Starbucks Buka Kedai Khusus Pegawai Tunarungu

- 28 Juni 2020, 18:11 WIB
Kedai Starbucks pertama di Kunitachi, Jepang yang mempekerjakan seluruh karyawan tunarungu. Kedai ini pertama kali dibuka pada Sabtu 27 Juni 2020.
Kedai Starbucks pertama di Kunitachi, Jepang yang mempekerjakan seluruh karyawan tunarungu. Kedai ini pertama kali dibuka pada Sabtu 27 Juni 2020. //Dok. Starbucks Stories Asia

PR BANDUNGRAYA - Usai meresmikan empat kedai bahasa isyarat yang tersebar di beberapa negara, kini giliran Jepang yang menjadi kedai bahasa isyarat kelima milik Starbucks.

Sejak Sabtu, 27 Juni 2020, Starbucks meresmikan kedai dengan total 19 karyawan khusus tunarungu di Kunitachi, Tokyo, Jepang.

Seperti dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Starbucks Stories Asia, Minggu 28 Juni 2020, Starbucks Jepang mendirikan kedai bahasa isyarat pertamanya dengan tujuan menjalin koneksi antar manusia melalui bahasa tubuh.

Baca Juga: Nihil Kasus Reaktif, Rapid Test Massal di Cianjur Pecahkan Rekor MURI

Starbucks juga berusaha memberikan peluang lebih banyak bagi para tunarungu yang ingin bekerja sebagai barista.

Kedai ini adalah ekspresi terbaru, juga wujud komitmen Starbucks, yang turut berjuang melawan kesetaraan, keragaman, dan inklusi.

Kota Kunitachi, tempat dimana kedai Starbucks bahasa isyarat ini didirikan merupakan daerah dengan sejarah panjang yang berperan dalam mendirikan komunitas tunarungu.

Baca Juga: Dua Siswa Program ADEM di SMKN 1 Sumedang Kembali ke Papua Usai Dinyatakan Lulus

Kedai Starbucks ini memanfaatkan teknologi dan seni untuk menciptakan pengalaman berkesan tentang budaya tunarungu.

“Starbucks telah merekrut para tunarungu sejak kami memasuki Jepang pada tahun 1996, dan para mitra ini telah membuat dampak luar biasa di komunitas mereka,” kata Takafumi Minaguchi, CEO Starbucks Coffee Japan.

"Terinspirasi oleh hasrat mereka, kami menciptakan toko ini sebagai tempat kepemilikan, di mana mitra dan pelanggan kami dapat tetap setia. Toko ini benar-benar mewakili kemungkinan tak terbatas untuk semua," tutur dia.

Baca Juga: Pupuk Batu Bara Asal Indonesia Berhasil Raih Hak Paten AS, Sebelumnya Telah Dipasarkan di Afrika

Di Jepang sendiri, pengusaha memiliki cara tersendiri untuk menjamu pelanggan melalui bahasa tubuh. Bahkan pelanggan juga bisa mendapatkan seminar dalam bahasa insyarat.

Sejak 2018, sejumlah kedai Starbucks di Jepang telah menyelenggarakan sesi uji coba "Signing Activity" yang dipimpin oleh para tunarungu untuk mempersiapkan pembukaan kedai bahasa insyarat resmi mereka.

“Pembukaan Signing Store pertama di Jepang adalah momen penting yang mewakili hasrat luar biasa dari para tunarungu di seluruh Jepang,” kata Ryotaro Sato, supervisor shift.

Baca Juga: Waspada New Normal, Peneliti Ungkap Trik Jitu Agar Terhindar dari Gelombang Dua Virus Corona

“Kami ingin menunjukkan bagaimana talenta tunarungu dan komunitas pendengaran dapat memicu koneksi, menginspirasi berbagai kemungkinan baru, dan membantu mitra kami mengembangkan karier mereka bersama Starbucks," tutur dia.

Kedai Starbucks bahasa isyarat ini didesain dengan penuh sentuhan seni dan teknologi. Kedai berukuran 208 meter persegi ini memiliki interior yang dirancang dengan aksebilita dan keleluasaan pelanggan.

Penampakan kedak Starbucks tunarungu di Jepang.
Penampakan kedak Starbucks tunarungu di Jepang.

Pelanggan memiliki beberapa opsi saat memesan minuman dan kudapan mereka. Ada pengenalan suara ucapan-ke-teks tanpa kontak melalui tablet di register, tinggal menunjuk item pada menu, atau menulis pada buku catatan.

Baca Juga: 15 Teori Dibalik Video Klip BTS 'Stay Gold', Dari Lorong hingga Insiden Tabrakan Suga saat Trainee

Cara tunarungu memanggil customer juga bukan seperti di Indonesia, tetapi mereka menggunakan sinyal digital yang berbunyi saat pesanan telah siap disajikan.

Saat pesanan siap, animasi bahasa isyarat juga mengundang pelanggan untuk mengambil pembelian mereka.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Starbucks Stories Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x