Bertahun-tahun Disiksa Pelatih Karena Berat Badan Naik, Atlet Nasional Triathlon Korsel Bunuh Diri

- 2 Juli 2020, 17:53 WIB
Atlet nasional triathlon Korea Selatan bunuh diri karena disiksa oleh tim dan pelatihnya saat berat badannya naik. Ia bunuh diri pada 26 Juni 2020.*
Atlet nasional triathlon Korea Selatan bunuh diri karena disiksa oleh tim dan pelatihnya saat berat badannya naik. Ia bunuh diri pada 26 Juni 2020.* //ytn/koreaboo

"Kemarilah, rapatkan gigimu!," kata pelatih tim, saat itu dalam rekaman terdengar suara tamparan pada pipi dan teriakan seseorang yang meminta untuk menutup jendela agar tidak ada yang melihat kekerasan itu.

Baca Juga: Pemprov DKI Larang Penggunaan Kantong Plastik, DPP IKAPPI Minta Alternatif untuk Barang Basah

Menurut laporan, pada Marer 2019, Choi Sook Hyun juga dirundung oleh dokter khusus tim triathlon. Dalam sebuah rekaman, terungkap, dokter yang tidak disebutkan namanya itu telah menabrak Choi Sook Hyun sebanyak dua kali. Dia juga mengancam akan memukul gadis malang itu setiap hari.

Dalam rekaman, dokter melakukan kekerasan pada Choi Sook Hyun selama 20 menit dan mengajak senior tim untuk ikut memukuli gadis itu. Pipi Choi Sook Hyun ditampar, dada dan perutnya ditendang, kepalanya didorong ke dinding.

Dilalaporkan bahwa setiap kali berat badan Choi Sook Hyun naik, pelatih akan membelikan roti seharga 200.000 won atau setara Rp2.361.000.

Baca Juga: 3 Kereta Api Jarak Jauh Daop 1 Jakarta Mulai Beroperasi, Berikut Jadwalnya

Choi Sook Hyun dipaksa memakan semua roti itu sampai ia muntah, kemudian makan lagi, kemudian muntah lagi hingga rotinya habis.

Sudah sejak lama atlet itu memutuskan untuk membunuh dirinya sendiri dengan cara menabrakan diri ke mobil atau menikam tubuhnya dengan pisau. Semua niat itu ia tuangkan dam jurnal pelatihannya. Ia juga menulis semua kesulitan yang didapatkan meskipun berat badannya berhasil turun memenuhi target.

Choi Sook Hyun pernah mengangkat isu kekerasan terhadapnya sebelum tahun 2020. Beberapa kali ia ingin di transfer ke tim lain. Ia juga mengajukan petisi pada Komite Olahraga & Olimpiade Korea, dan bahkan mengajukan keluhan kekerasan itu kepada polisi.

Baca Juga: Minim Perhatian Pemerintah, Harga Sekarung Beras di Lokasi Tambang Emas Karowai Papua Rp2 Juta

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Koreaboo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x