Diduga Tewas Karena Bunuh Diri, Ribuan Warga Datang Melayat Mendiang Park Won Soon di Balai Kota

- 12 Juli 2020, 10:31 WIB
Ilustrasi gedung wali kota.
Ilustrasi gedung wali kota. /PIXABAY/Clker-Free-Vector-Images

PR BANDUNGRAYA - Kematian Wali Kota Seoul, Korea Selatan, Park Won Soon yang mendadak dan mencurigakan membuat banyak warga Korea, terutama pendukungnya merasa kehilangan.

Di hari pertama gelaran upacara pemakaman sang Wali Kota, Sabtu 11 Juli 2020, terpantau ada ribuan orang yang datang untuk melayat ke Balai Kota.

Dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari The Korea Herald, Minggu 12 Juli 2020, warga Korea dari berbagai usia ramai mengantre di sana. Saking banyaknya warga yang datang, antrean hingga mengular di luar alun-alun kota.

Baca Juga: Ribuan Perwira Positif Covid-19, Kegiatan Pendidikan di Secapa AD Berlanjut Seperti Biasa

Altar pemakaman Park Won Soon sendiri dibuat di depan Gedung Balai Kota.

Warga yang hendak melayat akan melalui pengecekan ketat seperti pengecekan suhu tubuh oleh pegawai Balai Kota. Warga diawasi agar tetap menjaga jarak satu sama lain saat mengantre demi mencegah penularan virus corona.

Pelayat juga diminta untuk menuliskan nama, alamat, dan nomor telepon mereka.

Baca Juga: Bioskop dan Tempat Karaoke di Sumedang Berencana Buka Kembali pada Agustus 2020

Pemerintah Kota Metropolitan Seoul melaporkan ada sekira 2.210 orang mengunjungi altar darurat pada pukul 2:30 pagi.

Sementara, situs pemakaman resmi ada di Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul, di mana 3.441 orang datang melayat pada Jumat 20 Juli 2020 pukul 10:30 malam.

Orang-orang bersumpah dan meletakkan krisan putih di depan potret Park Won Soon di altar sederhana, pihak keluarga meminta altar pemakaman dibuat tidak terlalu heboh.

Baca Juga: Ini Daftar Ruas Jalan yang Diberlakukan Buka Tutup oleh Pemkot Bandung

"Kematian walikota akan tetap menjadi kerugian besar bagi politik dan Seoul," kata Hong Nam Ju (71), warga adal Provinsi Geyonggi yang telah melayat mendiang Park Won Soon sebanyak dua kali.

“Dia adalah salah satu politisi favorit saya. Dia mendorong kebijakan yang dia yakini dan orang-orang menyukai hasil dari inisiatifnya," tutur dia.

Park Won Soon adalah seorang aktivis sipil terkenal. Dja juga seorang pengacara hak asasi manusia yang mempromosikan hak-hak perempuan dan buruh sebelum terpilih sebagai walikota Seoul pada 2011 silam.

Baca Juga: Warga Sekitar Secapa AD Ogah Ikut Rapid Test, Oded M Danial: Kita Tidak Akan Memaksa

Namun, integritas Park Won Soon mulai dipertanyakan setelah polisi mengatakan bahwa tak lama sebelum kematiannya, salah satu mantan sekretaris Park Won Soon mengajukan tuntutan atas tindakan pelecehan seksual terhadap Wali Kota Seoul itu.

Polisi yang memeriksa jenazah Park Won Soon juga mengatakan bahwa kematian sang politisi disebabkan karena bunuh diri.

“Dia melakukan hal-hal besar sebagai walikota dan pengacara hak asasi manusia. Dia bukan koruptor. Mereka yang memiliki kesalahan lebih besar (dari Park) cukup kaya," kata Jang Ki-soon (80) yang berdiri di garis itu berkata.

Baca Juga: Warga Sekitar Secapa AD Ogah Ikut Rapid Test, Oded M Danial: Kita Tidak Akan Memaksa

Sementara itu, seorang pelayat anonim berusia pertengahan 20-an mengaku menyesalkan kematiannya, meskipun ia sendiri turut mempertanyakan apakah tuntutan terhadap Park Won Soon atas kasus pelecehan seksual itu benar atau salah.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: THE KOREA HERALD


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x