Lahir dari Rahim Seorang Ahmadiyah, Kuburan Bayi Usia 3 Hari Dibongkar Paksa Warga

- 12 Juli 2020, 13:13 WIB
Jenazah bayi di Bangladesh yang dibongkar paksa oleh kaum muslim fanatik karena lahir dari rahim ibu Ahmadiyah.*
Jenazah bayi di Bangladesh yang dibongkar paksa oleh kaum muslim fanatik karena lahir dari rahim ibu Ahmadiyah.* //Mirror

PR BANDUNGRAYA - Sebuah kuburan bayi berusia tiga hari di Bangladesh dibongkar paksa oleh warga yang disebut-sebut sebagai muslim fanatik.

Mayat bayi perempuan tersebut lantas dibuang, dibiarkan begitu saja di pinggir jalan. Berbalut kain kafan, mayat bayi itu dialasi dengan tikar jenazah.

Dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Mirror, Minggu 12 Juli 2020, kuburan bayi tersebut dibongkar paksa oleh warga karena sang bayi telah lahir di perut ibu yang beragama Islam Ahmadiyah.

Baca Juga: Diduga Tewas Karena Bunuh Diri, Ribuan Warga Datang Melayat Mendiang Park Won Soon di Balai Kota

Bayi itu dikuburkan di pemakaman muslim di wilayah Ghatura, Bangladesh. Hanya dalam waktu beberapa jam usai dikuburkan, makam bayi dibongkar paksa oleh kaum muslim fanatik.

Di Banglades, muslim Ahmadiyah dianggap sebagai bagian dari kafir. Hal tersebut karena umat aliran agama itu percaya bahwa pendiri Ahmadiyah adalah seorang nabi. Padahal, nabi terakhir di muka bumi hanyalah Muhammad SAW.

Foto mayat bayi yang terlantar di pinggir jalan itu lantas viral di media sosial sejak pekan ini.

Baca Juga: Ribuan Perwira Positif Covid-19, Kegiatan Pendidikan di Secapa AD Berlanjut Seperti Biasa

Kaum muslim fanatik membongkar paksa makam bayi karena telah dikuburkan di wilayah pemakaman orang-orang muslim.

"Kejahatannya adalah dia dilahirkan dari keluarga Muslim Ahmadi," kata pemimpin Ahmadiyah, S.M. Selim.

Lahir dari rahim seorang Ahmadiah adalah kesalahan yang lumrah dikutuk di seluruh Bangladesh.

Baca Juga: Bioskop dan Tempat Karaoke di Sumedang Berencana Buka Kembali pada Agustus 2020

Azad Hazari, pejabat di Ghatura mengatakan jenazah bayi yang terlantar di pinggir jalan itu akhirnya dimakamkan di kuburan lain sekitar 10 mil (16 kilometer) jauhnya dari makam sebelumnya.

Azad mengatakan kasus ini juga telah ditindak lanjuti oleh polisi setempat.

Sementara itu, Munir Hossain, seorang ulama setempat, membantah jenazah itu digali, ia mengatakan bahwa para muslim di wilayahnya mencoba mencegah orang tua bayi mengubur bayi itu di kuburan umat muslim.

Baca Juga: Ini Daftar Ruas Jalan yang Diberlakukan Buka Tutup oleh Pemkot Bandung

"Adalah bertentangan dengan Syariah untuk membiarkan seorang kafir dimakamkan di kuburan Muslim," kata Munir.

"Muslim desa yang saleh tidak akan pernah membiarkan itu terjadi," tutur dia.

Ayah bayi itu mengatakan bahwa dia melihat beberapa "pria anti-Ahmadiyah" berkumpul setelah bayinya dikubur, dan dia melihat mereka menggali kuburan anaknya.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan 'Gurun Pasir' di Tengah Samudra Pasifik, Apakah Ada Kehidupan?

Orang-orang Ahmadiyah menghadapi serangan dan hak-hak keagamaan diambil di beberapa negara mayoritas Muslim, termasuk Pakistan.

Sejauh ini, ada 100.000 kaum Ahmadiyah di Bangladesh telah diserang oleh muslim fanatik secara berencana.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x