GHD membuat seseorang memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari rata-rata dan keterlambatan pubertas.
Selain karena stunting, kelainan GHD menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak tidak sesuai usia.
Hal ini berkaitan dengan kelenjar pituitari yang tidak menghasilkan hormon pertumbuhan yang cukup, saat sebelum atau sesudah kelahiran.
Adanya keterlambatan pertumbuhan tinggi badan menjadi gejala utama anak mengalami Growth hormone deficiency (GHD).
Tumbuh dengan tinggi badan kurang 3.5 cm setiap tahun setelah usia 3 tahun.
Pada anak-anak growth hormone deficiency memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Baca Juga: Peringati Hari Ibu 2022, Inilah Ungkapan Perasaan yang Diromantisasi Lewat Puisi
- Wajah lebih muda dan bulat
- Adanya lemak di sekitar perut atau bentuk badan gemuk
- Fisik yang mudah lelah atau kurang stamina
- Perkembangan seksual pengidap kondisi ini juga bisa terhenti
- Pada anak laki-laki usia 9 tahun volume testis belum membesar
- Pada anak perempuan usia 8 tahun belum mulai tumbuh payudara
Tak hanya tinggi badan, growth hormone deficiency mungkin bisa memengaruhi sisi psikologis, seperti membuat jadi rendah diri, emosional, depresi, kurang konsentrasi, memiliki ingatan yang buruk, hingga kecemasan.
Mengutip dari laman Hopkins Medicine, growth hormone deficiency belum diketahui secara pasti.