Alasan Dewan Keamanan PBB Tolak Resolusi Rusia untuk Gencatan Senjata di Gaza

- 17 Oktober 2023, 10:16 WIB
Alasan Dewan Keamanan PBB Tolak Resolusi Rusia untuk Gencatan Senjata di Gaza
Alasan Dewan Keamanan PBB Tolak Resolusi Rusia untuk Gencatan Senjata di Gaza /Antara/

BANDUNGRAYA.ID - Dewan Keamanan PBB mengalami momen yang penuh ketegangan saat rancangan resolusi dari Rusia yang mengusulkan gencatan senjata kemanusiaan dalam konflik antara Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas, di Gaza, gagal untuk disahkan.

Hasil pemungutan suara terhadap rancangan resolusi yang serupa dari Brasil telah ditunda hingga Selasa, menciptakan ketidakpastian dalam upaya mendamaikan situasi yang semakin meruncing.

Rancangan resolusi Rusia tersebut memperoleh lima suara setuju, empat suara menentang, dan enam suara abstain.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ingin Pulang Kampung, PDIP: Jokowi Layak Jadi Sekjen PBB Setelah Purnatugas Selesai

Namun, untuk sebuah resolusi dapat disahkan, dibutuhkan setidaknya sembilan suara setuju tanpa adanya veto dari anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yaitu Amerika Serikat, Rusia, China, Perancis, dan Inggris.

Dalam situasi yang semakin memanas, Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, menyampaikan kekecewaannya kepada dewan setelah hasil pemungutan suara.

"Hari ini, seluruh dunia menunggu dengan tertahan hingga Dewan Keamanan mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri pertumpahan darah, tetapi delegasi negara-negara Barat pada dasarnya mengabaikan harapan tersebut," katanya.

Baca Juga: Dukung Gerakan Anti Militer, Dubes Myanmar untuk PBB Dipecat

Rusia telah mengusulkan rancangan resolusi berisi satu halaman pada Jumat 13 Oktober 2023, yang selain menyerukan gencatan senjata, juga meminta pembebasan sandera, akses bantuan kemanusiaan, dan evakuasi aman bagi warga sipil yang membutuhkan.

Teks resolusi ini mengutuk kekerasan terhadap warga sipil dan semua tindakan terorisme, meskipun tidak secara eksplisit menyebutkan Hamas. Kelompok Hamas telah menjadi pusat perhatian dalam konflik ini, terutama setelah melancarkan serangan yang menewaskan 1.300 orang di Israel pada 7 Oktober.

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menanggapi kegagalan resolusi Rusia dengan keras. Ia menyatakan bahwa dengan tidak mengutuk Hamas, Rusia memberikan alasan kepada kelompok teroris yang telah melakukan tindakan brutal terhadap warga sipil yang tidak bersalah.

Linda Thomas-Greenfield juga menekankan komitmen Amerika Serikat untuk mencari solusi yang tepat dalam konflik ini dan bekerja secara intensif dengan anggota Dewan Keamanan PBB.

Pemungutan suara mengenai rancangan resolusi yang dirancang oleh Brasil, yang mengutuk "serangan teroris keji yang dilakukan Hamas," ditunda hingga Selasa malam untuk memberikan dewan lebih banyak waktu untuk bernegosiasi.

Sementara Dewan Keamanan PBB berjuang untuk mencapai kesepakatan yang mendesak, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menjalani pertemuan maraton dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv.

Konflik antara Israel dan Hamas telah mengakibatkan tingginya ketegangan dan kekhawatiran, dengan Israel bertekad untuk menghentikan serangan Hamas setelah serangkaian serangan yang telah menewaskan ratusan orang dan menciptakan situasi krisis di wilayah tersebut.***

Editor: Resa Mutoharoh

Sumber: Reuters ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah