Merinding! Israel Sebut Rafah sebagai Target Militer Selanjutnya di Jalur Gaza

- 6 Februari 2024, 18:20 WIB
Ilustrasi - Merinding! Israel Sebut Rafah sebagai Target Militer Selanjutnya di Jalur Gaza
Ilustrasi - Merinding! Israel Sebut Rafah sebagai Target Militer Selanjutnya di Jalur Gaza /Reuters/IDF/

BANDUNGRAYA.ID - Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengumumkan bahwa target militer berikutnya di Jalur Gaza adalah kota selatan Rafah, yang ia gambarkan sebagai benteng terakhir kelompok Palestina Hamas.

Pernyataan tersebut disampaikan Gallant dalam sebuah konferensi pers dan dilaporkan oleh media publik KAN.

Gallant menyatakan bahwa pejuang Hamas dan para pemimpinnya bersembunyi di Rafah.

Baca Juga: Update Jumlah Warga Palestina yang Meninggal Dunia di Jalur Gaza

"Kami juga akan menjangkau daerah-daerah yang belum kami serang, yaitu di Jalur Gaza tengah dan selatan, dan terutama (benteng) terakhir Hamas di Rafah," kata Gallant.

Rafah saat ini menjadi tempat tinggal bagi lebih dari 1,3 juta orang, sebagian besar di antaranya adalah pengungsi dari wilayah lain di Gaza.

Baca Juga: UPDATE Bantuan Indonesia untuk Gaza: Menteri Luar Negeri Retno Singgung Soal Arahan Presiden

Beberapa kelompok hak asasi manusia telah memperingatkan atas konsekuensi serangan militer Israel di Rafah, yang dapat berdampak fatal terhadap warga sipil.

Gallant menegaskan kembali bahwa pada akhir perang, Hamas tidak akan lagi mampu mengendalikan Gaza. Dia menggambarkan operasi darat militer di Gaza sebagai salah satu yang paling kompleks dan rumit dalam sejarah perang.

Sementara itu, belum ada tanggapan resmi dari pihak Hamas terkait pernyataan Gallant.

Israel telah melancarkan serangkaian serangan di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan hampir 1.200 warga Israel, menurut pihak Tel Aviv.

Kementerian Kesehatan di wilayah Gaza mencatat bahwa setidaknya 27.478 warga Palestina telah tewas dan 66.835 lainnya terluka dalam serangan Israel tersebut.

Dampak serangan tersebut juga terasa pada infrastruktur, dengan 60 persen infrastruktur di wilayah Gaza mengalami kerusakan atau hancur, sementara 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, menurut data PBB.***

Editor: Resa Mutoharoh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x