Susul Twitter, Google Akan Blokir Iklan Berbau Politik Usai Pemilu AS Berlangsung

- 27 September 2020, 13:59 WIB
Google akan blokir iklan berbau politik jelang Pemilu AS.
Google akan blokir iklan berbau politik jelang Pemilu AS. /PEXELS/PhotoMIX Company

PR BANDUNGRAYA - Google akan memblokir iklan terkait pemilu setelah Pemilu Amerika Serikat (AS) berlangsung. Pemungutan suara sendiri akan berakhir pada 3 November 2020.

Dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Reuters, Minggu, 27 September 2020, Google memberi tahu pengiklan melalui email bahwa mereka tidak akan dapat memasang iklan yang menyebutkan kandidat, pemilu, atau hasil, mengingat suara dihitung setelah hari pemilihan tahun ini.

Namun, para ahli mengatakan bahwa hasil pemilu bisa saja akan ditunda karena pemungutan suara melalui email meningkat di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Mengenai email tersebut, Google menyatakan bahwa ia akan melarang iklan dari pemilu yang merujuk ke pejabat negara bagian atau federal, kandidat, atau partai politik, serta iklan berjalan yang muncul di daftar penelusuran terkait pemilu.

Perusahaan media sosial juga sedang menghadapi tekanan yang meningkat karena informasi yang salah dalam iklan politik.

Facebook baru-baru ini mengatakan akan berhenti mengizinkan iklan politik seminggu sebelum pemilihan dan menolak iklan yang mengklaim kemenangan sebelum pemilihan diumumkan.

Baca Juga: Menantu Jokowi Langgar Protokol Kesehatan Kampanye, Deklarasi Bobby-Aulia Digelar Tanpa Jaga Jarak

Seorang juru bicara Google mengatakan larangan itu diharapkan mulai berlaku setidaknya selama seminggu, tetapi belum diputuskan kapan larangan itu akan dicabut.

Google juga memperhitungkan sejumlah faktor, seperti jumlah waktu yang diperlukan untuk menghitung suara atau apakah terdapat kerusuhan sipil pada pemilu tersebut.

Larangan iklan tersebut merupakan bagian dari kebijakan Google terkait peristiwa sensitif.

Baca Juga: Pertarungan Sarat Gengsi Manny Pacquiao Vs Conor McGregor Akan Dihelat Awal Tahun Depan

Google telah berupaya untuk membatasi konten yang berpotensi dimanfaatkan atau kurang sensitif terhadap peristiwa seperti menawarkan beberapa iklan terkait Covid-19 dengan kebijakan yang sama.

Larangan ini berlaku untuk semua iklan di platform layanan periklanan Google, termasuk streaming video, YouTube, dan Google Ads.

Twitter telah membatalkan iklan politik sejak tahun lalu, sementara Google sebelumnya membatasi cara pengiklan pemilu untuk dapat menargetkan pemilih secara mikro.

Baca Juga: Real Madrid Cetak Kemenangan Pertama di Liga Spanyol, Sergio Ramos Banjir Pujian Warganet

Sebelumnya pada bulan Juni, Facebook telah mengecewakan karyawan dan anggotanya yang telah memutuskan untuk tidak mengambil tindakan atas unggahan Presiden AS Donald Trump.

Lebih dari 900 pengiklan telah menandatangani boikot iklan di Facebook, yang diinisiasi oleh kelompok pembela hak sipil, untuk mendorong raksasa media sosial tersebut mengambil langkah-langkah konkret pada ujaran kebencian dan informasi yang salah.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x