Bingung Cari Nafkah di Usia Tua, Banyak Nenek di Korea Selatan Jual Diri dengan Bayaran Rp148.000

- 28 September 2020, 20:14 WIB
Nenek-nenek di Korea Selatan menjual jasa pemuasan seksual demi menyambung hidup dengan biaya murah sekira Rp140.000.
Nenek-nenek di Korea Selatan menjual jasa pemuasan seksual demi menyambung hidup dengan biaya murah sekira Rp140.000. /Dok. Koreaboo

PR BANDUNGRAYA - Ibu Kota Korea Selatan, Seoul, selalu menyajikan berbagai spot unik dan menarik untuk dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Bukan hanya satu dua taman yang disajikan Pemerintah di Kota Seoul sebagai tujuan berwisata atau sekedar jadi tempat rekreasi bagi keluarga.

Uniknya, salah satu taman di Kota Seoul dikenal sebagai tempat nongkrong yang cukup populer bagi kalangan lansia. Setidaknya ada 400-an lansia wanita atau nenek-nenek berkerumun di sana.

Baca Juga: Kakak Perempuan J-Hope BTS Balas Komentar Netizen karena Dituduh Memanfaatkan Popularitas Adiknya

Dilansir Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Koreaboo, diketahui para lansia itu ternyata mengadu nasib di taman. Banyak nenek berjuang menyambung hidup dengan cara menjual minuman berenergi.

Para nenek di taman itu disebut sebagai wanita Bacchus, alasannya, karena minuman energi yang mereka jual memilili merek dagang Bacchus.

Faktanya, ada hal lain yang dijual para nenek. Bukan hanya minuman berenergi, beberapa dari mereka juga menjual diri secara terang-terangan dengan harga yang terbilang murah.

Baca Juga: Viral Video ASN Berkaraoke di Situasi Pandemi Covid-19, BKPP Kota Bandung Panggil Lurah Cigondewah

Sebagai tambahan untuk menutupi kebutuhan hidup, para nenek menjual layanan seksual yang dibanderol seharga 10 dolar atau setara Rp148.000. Terkadang, mereka juga mematok harga 15 dolar atau Rp223.000 termasuk biaya sewa hotel.

Setidaknya, para nenek bisa mendapatkan penghasilan bersih sebesar 5 dolar atau setara Rp74.000 untuk satu kali layanan seksual.

Korea Selatan dikenal sebagai salah satu negara yang sangat menjunjung tinggi penghormatan terhadap orang tua. Sehingga, fenomena nenek ramai-ramai menjual diri untuk memenuhi kebutuhan hidup terbilang cukup aneh. 

Baca Juga: Inilah 5 Minuman Terbaik yang Ramah untuk Penderita Diabetes, Mulai dari Jus Sayur hingga Susu

Sejauh ini, fenomena terlantarnya orang tua di Korea Selatan didukung oleh sikap ketergantungan mereka kepada keluarga.

Orang tua dulu hanya mengandalkan keluarga untuk merawat mereka, namun seiring bertambahnya usia kebutuhan anggota keluarga juga berubah.

Hal ini turut didorong oleh minimnya kesempatan kerja dan pendidikan bagi wanita Korea yang kini telah berada di usia lanjut.

Baca Juga: Lamborghini dan Hyundai Hadir di Beijing Auto Show 2020, Tampil Memukau dengan Performa Mumpuni

Biasanya, para wanita tua yang nekat menjual dirinya telah menjanda, bercerai, atau ditinggalkan keluarga sehingga harus mengandalkan diri sendiri untuk bertahan hidup.

Namun, masalah sebenarnya bisa jadi terletak pada kenyataan bahwa sebenarnya tidak ada sistem kesejahteraan. Perkembangan pesat di Korea membuat banyak orang tua kewalahan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi ekonomi dan pasar Korea saat ini.

Masalah wanita tua penjual diri ini sudah menjadi rahasia umum di Negeri Ginseng. Fenomena ini bahkan telah diangkat menjadi sebuah film yang dirilis pada 2016 silam.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Koreaboo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x