PR BANDUNGRAYA – Seperti diketahui, masker N95 bisa menyaring 95 persen partikel aerosol untuk mencegah bahaya infeksi.
Namun, baru-baru ini ECRI, organisasi keselamatan pasien nonprofit telah mengeluarkan peringatan berisiko tinggi untuk masker tersebut.
Pasalnya, menurut analisisnya 70 persen masker N95 yang dipasang di Tiongkok tidak memenuhi kriteria filtrasi atau tidak memenuhi standar.
Mengenai hal tersebut, rumah sakit di Amerika Serikat (AS) harus menahan kekecewaan karena masker N95 buatan Tiongkok tidak memenuhi standar kesehatan.
Baca Juga: Kenali Bahaya Hydroxycut, Pil Diet yang dikonsumsi Tekashi 6ix9ine hingga Sebabkan Overdosis
Selain itu, institusi di AS juga mengklaim bahwa masker N95 buatan Tiongkok tidak memenuhi standar.
Emergency Care Research Institute (ECRI) baru-baru ini meneliti masker N95 buatan Tiongkok, hasilnya ditemukan bahwa 60 persen hingga 70 persen masker N95 buatan Tiongkok tidak memenuhi standar minimum masker N95 di AS.
Dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari RRI, hal ini terungkap setelah peneliti ECRI menguji total 200 masker N95 dari 15 produsen berbeda.
Sebelumnya, masker N95 dirancang untuk menyaring 95 persen partikel aerosol yang terkandung dalam udara maupun tetesan cair.
Marcus Schabacker, Doctor of Medicine/MD dan CEO ECRI, mengatakan pandemi serius telah menyebabkan rumah sakit AS membeli ratusan ribu masker yang dibuat di Tiongkok selama enam bulan terakhir.