Alaska Terancam Tsunami karena Perubahan Iklim yang Dapat Mengakibatkan Lapisan Es Mencair

- 19 Oktober 2020, 15:41 WIB
Ilustrasi pegunungan Alaska.
Ilustrasi pegunungan Alaska. /PIXABAY/Jacqueline Schmid

Pemanasan jelas mengarah ke slide, tetapi mengetahui kapan slide itu akan dirilis adalah masalah yang jauh lebih sulit.

"Kami tidak memiliki pegangan yang baik tentang mekanisme tersebut. Kami memiliki korelasi, tetapi kami tidak tahu kekuatan pendorongnya. Bagaimana kondisi longsor, dan apa pemicunya?,” kata Bessette-Kirkton.

Masalah lain yakni pemanasan global yang telah membuka air untuk longsor.

Sebuah makalah baru-baru ini oleh Dan Shugar, ahli geomorfologi di Universitas Calgary, menunjukkan bahwa saat gletser menyusut, danau glasial tumbuh, membengkak 50 persen di kedua angka tersebut dalam 18 tahun.

Di lautan, fyord memanjang saat es mencair, lereng yang dulunya menggantung di atas es kini menggantung di atas air.

Baca Juga: Waspada! 4 Wilayah Ini Berpotensi Alami Kekeringan Imbas Cuaca Ekstrem La Nina

Selama seabad terakhir, 10 dari 14 tsunami tertinggi telah tercatat terjadi di daerah pegunungan glasial.

Pada tahun 1958, tanah longsor di Teluk Lituya Alaska menciptakan gelombang setinggi 524 meter.

Pada gempa bumi Alaska tahun 1964, sebagian besar kematian disebabkan oleh tsunami yang disebabkan oleh tanah longsor bawah air.

Untuk mengatasi bahaya tersebut, para ahli berharap untuk memprediksi kapan lereng lebih cenderung gagal dengan memasang sensor pada lereng yang paling berbahaya untuk mengukur percepatan merayap yang hampir tidak terlihat yang mungkin menunjukkan adanya longsoran.***

Halaman:

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah