Gelombang Protes di Thailand Terus Mengalir, Sang Perdana Menteri Tertekan dan Melunak

- 20 Oktober 2020, 07:02 WIB
Polisi Thailand menyemprotkan water Cannon untuk membubarkan aksi unjuk rasa pada 16 Oktober 2020.
Polisi Thailand menyemprotkan water Cannon untuk membubarkan aksi unjuk rasa pada 16 Oktober 2020. /The Guardian

Anggota parlemen telah meminta DPR, yang dalam masa reses, dapat menarik kembali, dan memindahkan konflik politik dari jalanan ke parlemen.

Jika sepertiga anggota parlemen dari kedua majelis mendukung mosi untuk sesi khusus, kabinet dapat mendesak Raja untuk mengeluarkan keputusan kerajaan.

Baca Juga: Hati-hati! Duduk dan Jongkok Terlalu Lama Ternyata Dapat Sebabkan Wasir, Simak 4 Penyebab Lainnya

Kondisi tersebut, semakin menempatkan Prayut di bawah tekanan dari anggota parlemen, agar menggunakan proses parlementer untuk menyelesaikan konflik.

Prayut tampaknya melunakkan pendiriannya terhadap protes tersebut, setelah sebelumnya mendesak orang-orang untuk tidak ambil bagian dalam demonstrasi.

Prayut mengatakan aksi demonstrasi tersebut, melanggar keadaan darurat, yang melarang pertemuan lebih dari empat orang.

Baca Juga: Perbedaan Kue Sus dan Éclair, Camilan Lembut dengan Isian Vla yang Manis

Protes yang menyerukan pengunduran dirinya semakin meningkat, sejak para pemimpin mahasiswa, dan aktivis ditangkap.

Selain mahasiswa, setidaknya dua sekolah terkemuka di Bangkok, Satriwit, dan Debsirin kembali menunjukkan penghormatan tiga jari.

Setelah sebelumnya, menunjukkan penghormatan mereka pada bendera nasional, sebagai solidaritas dengan para demonstran.

Halaman:

Editor: Abdul Muhaemin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x