UEA Kunjungi Al-Aqsa Dikawal Israel, Palestina: Menyedihkan, Sementara Jemaah Tidak Bisa Salat

- 21 Oktober 2020, 07:42 WIB
Polisi Palestina berjaga saat delegasi Arab berkunjung ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.*
Polisi Palestina berjaga saat delegasi Arab berkunjung ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.* /Anadolu Agency/

PR BANDUNG RAYA - Delegasi Uni Emirat Arab (UEA) yang berkunjung ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem menuai kecaman dan kegeraman dari Palestina.

Pasalnya, delegasi UEA tersebut berkunjung ke Al-Aqsa dengan mendapatkan pengawalan dari polisi Israel.

Terkait kunjungan UEA ke masjid Al-Aqsa ini, Perdana Menteri Palestina Muhammad Shtayyeh mengkritik hal tersebut.

Baca Juga: Hasil Liga Champions Grup F: Raksasa Jerman Takluk dengan Skor Telak dari Tim yang Absen 13 Tahun

"Masjid Al-Aqsa harus dimasuki melalui gerbang pemiliknya, bukan melalui gerbang pendudukan Israel," kata Shtayyeh dalam rapat kabinet mingguan pada Senin 19 Oktober 2020.

Dia mengaku sedih meliha delegasi Arab yang masuk ke kompleks Al-Aqsa dengan pengawalan Israel.

"Sangat menyedihkan melihat beberapa delegasi Arab memasuki kompleks itu melalui gerbang Israel, sementara jamaah tidak diberi akses ke sana untuk melakukan salat," tambah dia dikutip dari Anadolu Agency.

Baca Juga: Jelang Pemilihan Presiden, Google Mendapatkan Gugatan Antitrust dari Pemerintah AS

Pada Minggu, delegasi dari Uni Emirat Arab (UEA) mengunjungi Masjid Al-Aqsa di bawah perlindungan pasukan Israel.

Kunjungan itu dilakukan saat Bahrain dan Israel menandatangani kesepakatan pada Minggu untuk meresmikan hubungan diplomatik mereka.

Shtayyeh menggambarkan kesepakatan Bahrain-Israel sebagai "hadiah gratis bagi penjajah Israel agar mendorongnya untuk mencaplok lebih banyak tanah Palestina dan membangun lebih banyak permukiman Yahudi.

Baca Juga: Apa Kabar Vaksin Covid-19 untuk Indonesia?

Bahrain, UEA dan Israel sepakat untuk menjalin hubungan diplomatik, budaya, dan komersial penuh setelah penandatanganan perjanjian normalisasi yang kontroversial pada 15 September di Gedung Putih.

Kesepakatan normalisasi menuai kecaman luas dari warga Palestina, yang mengatakan kesepakatan tersebut mengabaikan hak-hak mereka dan tidak melayani kepentingan Palestina.***

Editor: Abdul Muhaemin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x