OIC terkejut dengan retorika politik resmi yang dikeluarkan oleh beberapa pejabat Prancis yang menyinggung hubungan antara Prancis dan Islam.
Baca Juga: Gelontorkan Dana Senilai 750 Juta Dolar AS, Bank Ekspor-Impor AS Jajaki Investasi di Indonesia
Pada Jumat lalu OIC mengatakan bahwa pihaknya mengecam pembunuhan brutal yang telah mengguncang Prancis.
Akan tetapi, pihaknya mengkritik pembenaran untuk pelecehan berbasis penistaan agama atas nama kebebasan berekspresi.
Sementara, Muslim di seluruh dunia menilai hal tersebut adalah penghujatan yang berulang-ulang dan menyebabkan seruan untuk melakukan boikot terhadap produk-produk Prancis.
Baca Juga: 10 Kecamatan dengan Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi di Kota Bandung
Sebagai tanggapan atas pernyataan Macron tentang Islam, beberapa perusahaan makanan Arab menarik produk Prancis dari supermarket.
Tidak terima produknya diboikot, pemerintah Prancis mendesak negara-negara Timur Tengah untuk menghentikan perusahaan ritel memboikot produknya.
Kementerian luar negeri mengatakan, bahwa dalam beberapa hari terakhir telah ada seruan untuk memboikot produk Prancis, terutama produk makanan, di beberapa negara Timur Tengah.
Baca Juga: Karena Libur Panjang, PSBB Transisi Jakarta Juga Diperpanjang