Balas Pernyataan Emmanuel Macron soal Islam, Asosiasi Perdagangan Arab Boikot Produk Prancis

- 26 Oktober 2020, 07:41 WIB
Asosiasi perdagangan Arab boikot produk Prancis.
Asosiasi perdagangan Arab boikot produk Prancis. /Twitter.com/MdWaliullah22

PR BANDUNGRAYA - Asosiasi perdagangan Arab telah mengumumkan boikot terhadap produk-produk Prancis usai Presiden Emmanuel Macron memberikan pernyataan tentang Islam baru-baru ini. 

Lebih dari 70 perusahaan yang tergabung dalam suatu kelompok, mengeluarkan arahan boikot terhadap produk Prancis, melalui surat edaran pada Jumat, 23 Oktober 2020. 

Pada hari yang sama, beberapa toko pengecer hingga supermarket memutuskan untuk menurunkan produk Prancis dari rak, terutama seperti makanan, kosmetik, dan produk perawatan rambut.

Baca Juga: Resep Brownies Mudah: Ternyata Bisa Dibuat dengan 2 Bahan Saja, Siapkan Telur dan Coklat!

Tanda pagar (Tagar) #BoycottFrenchProducts, dan #ExceptGodsMessenger seketika menjadi tren di berbagai negara termasuk Kuwait, Qatar, Palestina, Mesir, Aljazair, Yordania, Arab Saudi, dan Turki.

Dinansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Reuters, diketahui sebelumnya Macron memeberikan pernyataan bahwa Islam adalah agama yang saat ini dalam krisis di seluruh dunia. 

Pernyataan tersebut muncul selang beberapa waktu setelah kematian Samuel Paty yang dipenggal oleh seorang remaja Muslim usai menunjukan karikatur Nabi Muhammad di dalam kelas. 

Baca Juga: Islamofobia Meningkat di Eropa, Erdogan: Eropa Sedang Mempersiapkan Ajalnya Sendiri

Berdalih sebagai bentuk penghormatan terhadap Samuel Paty, pemerintah Prancis kembali menampilkan karikatur Nabi Muhammad, sehingga mengundang kemarahan umat Muslim. 

Organisation of Islamic Cooperation (OIC), mengutuk apa yang dikatakan sebagai serangan berkelanjutan Prancis terhadap Muslim, dengan menghina simbol-simbol agama. 

OIC terkejut dengan retorika politik resmi yang dikeluarkan oleh beberapa pejabat Prancis yang menyinggung hubungan antara Prancis dan Islam. 

Baca Juga: Gelontorkan Dana Senilai 750 Juta Dolar AS, Bank Ekspor-Impor AS Jajaki Investasi di Indonesia

Pada Jumat lalu OIC mengatakan bahwa pihaknya mengecam pembunuhan brutal yang telah mengguncang Prancis. 

Akan tetapi, pihaknya mengkritik pembenaran untuk pelecehan berbasis penistaan agama atas nama kebebasan berekspresi. 

Sementara, Muslim di seluruh dunia menilai hal tersebut adalah penghujatan yang berulang-ulang dan menyebabkan seruan untuk melakukan boikot terhadap produk-produk Prancis. 

Baca Juga: 10 Kecamatan dengan Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi di Kota Bandung

Sebagai tanggapan atas pernyataan Macron tentang Islam, beberapa perusahaan makanan Arab menarik produk Prancis dari supermarket. 

Tidak terima produknya diboikot, pemerintah Prancis mendesak negara-negara Timur Tengah untuk menghentikan perusahaan ritel memboikot produknya. 

Kementerian luar negeri mengatakan, bahwa dalam beberapa hari terakhir telah ada seruan untuk memboikot produk Prancis, terutama produk makanan, di beberapa negara Timur Tengah. 

Baca Juga: Karena Libur Panjang, PSBB Transisi Jakarta Juga Diperpanjang

Pihaknya menambahkan, seruan untuk boikot ini tidak berdasar, dan semua serangan terhadap negara Prancis, yang didorong oleh minoritas radikal, harus segera dihentikan.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x