"Seorang wanita dipenggal di dalam gereja, ini berarti orang-orang ini tidak ada hubungannya dengan yang suci. Tidak ada batasan moral bagi mereka,” kata Louati sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Baca Juga: Puncak Macet Arus Balik Libur Panjang Terjadi Besok dan Lusa, Polri Lakukan Pemantauan Melalui CCTV
“Sekitar 750 orang tewas di masjid-masjid di seluruh dunia, mengapa kita tidak dapat menghubungkan titik-titiknya dan melihat bahwa ideologi ini telah menyebar sehingga sejauh ini kita kalah dalam pertarungan gagasan. Kami menangani serangan ini seolah-olah mereka terpisah satu sama lain padahal tidak," tutur dia.
Idriss Sihamedi, seorang aktivis yang organisasi amal Barakacity mengecam serangan di gereja yang terjadi baru-baru ini.
"Serangan-serangan ini serius, dan fakta ini terjadi di tempat-tempat di mana orang-orang datang untuk mencari perdamaian membuatnya sangat serius," katanya di media sosial Twitter.
Baca Juga: 3 Trainee Ini Ungkap Sisi Gelap Dunia K-Pop, Salah Satunya Dipaksa Berhubungan Intim demi Investor
“Dukungan untuk keluarga korban, tapi juga untuk umat. Prancis tenggelam dalam kegilaan, kebencian, kemarahan, dan balas dendam," tutur dia.***