PR BANDUNG RAYA - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, melalui akun media sosial Twitter mengatakan Muslim memiliki hak untuk membunuh jutaan orang Prancis atas pembantaian di masa lalu.
Tweet kontroversial yang diunggah oleh Mahathir Mohamad tersebut muncul setelah pembunuhan yang terjadi di sebuah gereja Nice, Prancis pada Kamis, 29 Oktober 2020.
Mahathir menilai Prancis telah menyalahkan semua Muslim, dan agama Islam atas tindakan kemarahan yang dilakukan oleh seorang remaja yang memenggal kepala Samuel Paty dua pekan yang lalu.
Baca Juga: Diduga Lakukan Penodaan Agama, Anggota DPD Ini Dilaporkan ke Polisi
Mahathir mengatakan bahwa dirinya percaya dan menghargai tentang kebebasan berekspresi, namun hal tersebut tidak dapat dijadikan landasan untuk menghina orang lain.
Selain itu, Mahathir juga melontarkan kritik pedas kepada Presiden Prancis Emmanuel Marcon, yang dinilai tidak beradab, dan sangat primitif.
Sementara, komentar Mahathir terkait penyerangan di Nice, Prancis yang menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai beberapa lainnya, telah menuai kecaman dari tokoh dan pemimpin Australia.
Baca Juga: Harga Tiket Break The Silence: The Movie Rp150 Ribu,Ini Daftar Bioskop Indonesia yang Putar Film BTS
Mantan duta besar Australia untuk Prancis Brendan Berne menyebut Mahathir adalah orang munafik yang saleh.