Kontroversial, Mahathir Mohamad Sebut Muslim Memiliki Hak untuk Membunuh Jutaan Orang Prancis

- 30 Oktober 2020, 14:44 WIB
Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad.
Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad. /Foto: Instagram @chedetofficial/

Dalam sebuah tulisan dalam bahasa Prancis, Brendan mengatakan bahwa Mahathir adalah orang yang suka memprovokasi.

“Dia fanatik tanpa prinsip, kecuali mereka yang menyerang dunia Barat,” ujar Brendan dalam tulisan tersebut.

Baca Juga: Lionel Messi Pensiun, Legenda Italia Christian Vieri Akan Berbuat Hal Ini Jika Waktunya Tiba

Senada dengan komisaris tinggi Australia untuk Malaysia, Andrew Goledzinowski mengatakan bahwa pernyataan Mahathir tersebut sangat mengganggu.

Kecaman juga datang dari perdana menteri Australia Scott Morrison, yang mengatakan pernyataan Mahathir tidak masuk akal dan menjijikkan.

Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber, melalui wawancara di salah satu stasiun radio, Scott mengatakan bahwa Australia mengutuk tindakan tersebut.

Baca Juga: Penjualan Xiaomi Terus Meroket Disaat Pasar Ponsel Tiongkok Lainnya Mengalami Penurunan

Scott menggambarkan pembunuhan di Nice, Prancis adalah aksi paling kejam yang dilakukan oleh seorang teroris, dan harus dikutuk dengan cara sekuat mungkin.

Kejadian pembunuhan tersebut dikaitkan dengan kemarahan Muslim atas tindakan pemerintah Prancis, yang menegaskan kembali atas hak untuk menampilkan karikatur Nabi Muhammad.

Sebagaimana diketahui, serangan di Nice terjadi saat Prancis masih bergejolak atas pemenggalan kepala Samuel Paty oleh seorang remaja Muslim.***

Halaman:

Editor: Abdul Muhaemin

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x