Joe Biden Anggap Donald Trump Keliru Mengklaim Kemenangan dengan Suara Terbanyak

- 4 November 2020, 17:28 WIB
Donald Trump (kiri) dan Joe Biden (kanan): Pda rapat secara virtual Joe Biden lupa nama Presiden As saat ini, hal ini telah membuat Donald Trump menyebutnya terlalu tua dan pikun.
Donald Trump (kiri) dan Joe Biden (kanan): Pda rapat secara virtual Joe Biden lupa nama Presiden As saat ini, hal ini telah membuat Donald Trump menyebutnya terlalu tua dan pikun. /Sky News

PR BANDUNG RAYA - Pemilihan Presiden Amerika Serikat sedang memasuki masa pemungutan suara untuk dapat memilih kedua calon yaitu Joe Biden sebagai wakil dari Partai Demokrat melawan petahana Donald Trump dari Partai Republik.

Pada 4 November 2020, Presiden Donald Trump mengklaim bahwa dirinya telah unggul dalam perolehan suara dengan Joe Biden. Dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Rueters, klaim tersebut dianggap keliru oleh lawannya Joe Biden.

Joe Biden menganggap bahwa kemenangan yang diklaim oleh Donald Trump keliru karena masih banyak suara yang belum terhitung. Ia menambahkan bahwa suara yang terhitung dalam pemilihan tidak akan diputuskan dengan begitu cepat.

Baca Juga: Seorang Perempuan Tewas Bunuh Diri, Tinggalkan Sepucuk Surat Kematian yang Memilukan

Lawan dari Donald Trump, Joe Biden sangat yakin bahwa dirinya akan memenangkan suara dari pemilihan Presiden Amerika Serikat.

Setelah Biden menganggap bahwa dirinya akan memenangkan pemilu Pilpres As, Donald Trump muncul di Gedung Putih untuk menyatakan kemenangannya sambil mengatakan bahwa pengacaranya akan pergi ke MK tanpa menjelaskan apa yang mereka klaim.

“Kami bersiap-siap untuk memenangkan pemilu ini. Terus terang saja bahwa kami memang memenangkan pemilihan ini,“ ucap Donald Trump.

Baca Juga: Pasar Saham Deg-degan Masih Menanti Hasil Pemilu AS Trump VS Biden, Rupiah Menguat

“Ini adalah penipuan besar di negara kita. Kami ingin hukum digunakan dengan cara yang tepat. Jadi kita akan pergi ke Mahkamah Agung AS dan Kami ingin semua pemungutan suara dihentikan,” sambungnya.

Pemungutan suara telah dihentikan di beberapa bagian negara Amerika Serikat dan UU Pemilu mengharuskan semua suara dihitung secepatnya.

Akan tetapi beberapa negara membutuhkan waktu untuk dapat menghitung perolehan suara dari kedua calon Presiden Amerika Serikat.

Baca Juga: Jangan Kaget, Mulai dari Donald Trump Sampai Barack Obama, Ternyata Segini Gaji Presiden Amerika

Perolehan suara sementara memang telah dimenangkan oleh Donald Trump di wilayah Florida, Ohio dan Texas. Hal ini sangat jelas menghancurkan harapan Biden untuk dapat melaju dan duduk di Gedung Putih.

Namun hal ini tidak membuat Biden patah semangat, ia yakin berada di jalur kemenangan dengan mengamankan suara dari tiga negara bagian yang disebut sebagai Rust Belt.

Biden mengincar apa yang disebut sebagai negara bagian, diantaranya adalah Michigan, Wisconsin dan Pennsylvania.

Baca Juga: Trump vs Biden di Pilpres AS, Hasil Sementara Negara-Negara Bagian yang Dimenangkan Dua Kandidat

"Kami merasa nyaman dengan posisi kami sekarang," tutur Biden.

Dengan memenangkan tiga negara bagian tersebut akan memberikan modal kemenangan bagi Biden. Seperti apa yang telah diprediksi oleh Fox News bahwa Biden akan menang di wilayah Arizona, negara bagian lain yang memilih Trump pada 2016.

Hal tersebut dapat memberinya banyak pilihan untuk mendapatkan 270 suara Electoral College.

Baca Juga: Jutaan Umat Islam Siap Jemput Kepulangan Habib Rizieq Meskipun Pandemi Covid-19 Masih Melanda

Berdasarkan hal tersebut maka klaim dari Donald Trump akan menjadi sangat keliru, hal ini dapat dikatakan bahwa daerah yang dulu dikuasai oleh Trump menjadi Kawasan Biden.

Kemenangan Biden di Arizona, Michigan, dan Wisconsin hingga distrik kongres di Nebraskan yang telah membagi suara electoral per distrik akan membuat Biden duduk di Gedung Putih karena wilayah tersebut akan jatuh kepada Biden sama seperti Trump pada tahun 2016.***

Editor: Abdul Muhaemin

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah