Dinilai Tak Terima Kekalahan dari Joe Biden, Cuitan Donald Trump dari Tahun 2016 Ini Jadi Sorotan

- 7 November 2020, 08:17 WIB
Donald Trump.
Donald Trump. /Antara foto

PR BANDUNG RAYA – Pekan ini bukan hanya momen menegangkan bagi warga AS, namun juga kandidat presiden AS dari partai Republik, Donald Trump.

Alih-alih menyapu bersih suara Pemilu AS secara Electoral College seperti tahun 2016 lalu, Donald Trump tengah berada dalam persaingan sengit dengan kandidat dari Partai Demokrat, Joe Biden.

Sebelum Pemilu dimulai, Donald Trump kerap kali memaparkan keraguannya terkait pemungutan suara Pemilu AS yang dilakukan melalui surat.

Baca Juga: 3 Anggota Tiongkok Cosmic Girls Telah Tinggalkan Grup? Ini Kumpulan Bukti dari Penggemar

Perolehan jumlah suara Pemilu AS melalui surat didominasi oleh Joe Biden, dengan jumlahnya semakin meningkat sejak 3 November 2020.

Sementara perolehan suara Pemilu AS melalui surat yang diraih Donald Trump jumlahnya cenderung stagnan.

Oleh karena itu, Donald Trump kerap kali mengkritik sistem pemungutan suara Pemilu AS melalui surat, meski tanpa melampirkan bukti yang jelas.

Baca Juga: 1.700 Surat Suara Pipres AS Ditemukan di Pennsylvania Setelah Dilakukan Penyisiran

Di tengah kekacauan ini, sebuah cuitan dari tahun 2016 justru kembali menjadi sorotan.

Ketika Donald Trump memenangkan kursi kepresidenan dalam Pemilu AS melawan Hillary Clinton, Popular Vote atau suara populer berhasil dimenangkan oleh Hillary Clinton.

Hasil perolehan suara populer dalam Pemilu AS 2016 ini mendapat kritik dari berbagai pihak karena diduga adanya campur tangan Rusia dan misinformasi.

Dalam konferensi pers yang digelar pada Desember 2016, Presiden Rusia, Vladimir Putin membantah tuduhan terkait campur tangannya dalam Pemilu AS.

Baca Juga: Vladimir Putin Disebut Mundur Sebagai Presiden Rusia Karena Parkinson, Jubir: Omong Kosong!

Selain itu, Vladimir Putin mengatakan bahwa Partai Demokrat dan Hillary Clinton harus "kalah dengan bermartabat".

Menanggapi hal tersebut, Donald Trump menulis sebuah cuitan di akun Twitter pribadinya, @realDonaldTrump.

"Kata Vladimir Putin hari ini tentang Hillary dan Dems: 'Menurut saya, itu memalukan. Seseorang harus bisa kalah dengan bermartabat'. Benar sekali!" cuit Donald Trump.

Cuitan tersebut kembali menjadi sorotan lantaran publik menilai Donald Trump saat ini tidak dapat menerima kekalahannya dalam Pemilu Presiden melawan Joe Biden.

Sebelumnya, Donald Trump telah berulang kali menjegal Pemilu AS.

Di antaranya dengan mengajukan gugatan hukum di tiga negara bagian, mengkritik proses Pemilu AS tanpa bukti, dan menuntut dihentikannya penghitungan suara di Pennsylvania.***

Editor: Abdul Muhaemin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x