Baca Juga: Kenali Gejala Brucellosis, Penyakit yang Kini Menyerang Warga Tiongkok, Dapat Menyebar Lewat Makanan
Sementara itu, Biden menghabiskan Sabtu pagi bersama keluarga dan penasihat di rumah di Wilmington, Delaware.
Orang Amerika menunjukkan minat yang dalam pada pemilihan presiden. Biden telah menerima lebih dari 74 juta suara, lebih banyak dari calon presiden mana pun sebelumnya.
Lebih dari 236.000 orang Amerika telah meninggal selama pandemi virus corona, hampir 10 juta telah terinfeksi dan jutaan pekerjaan telah hilang. Hari-hari terakhir kampanye dimainkan dengan latar belakang lonjakan kasus yang dikonfirmasi di hampir setiap negara bagian, termasuk medan pertempuran seperti Wisconsin yang berpihak ke Biden.
Baca Juga: Ethiopia Diambang Perang Saudara Usai Perdana Menteri Abiy Ahmed Meluncurkan Operasi Militer
Biden dalam kampanye nya menjanjikan tanggapan besar dari pemerintah, mirip dengan apa yang diawasi Franklin D. Roosevelt dengan New Deal selama Depresi tahun 1930-an.
Biden juga membuat citra berbeda dengan Trump, lewat pandangannya tentang kerusuhan atas pembunuhan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika termasuk Breonna Taylor di Kentucky dan George Floyd di Minneapolis.
Kematian mereka memicu gerakan protes rasial terbesar sejak era hak-hak sipil. Biden menanggapi dengan mengakui rasisme yang melingkupi kehidupan Amerika.
Sementara Trump menekankan dukungannya terhadap polisi dan berpegang pada "hukum dan ketertiban" yang berhubungan dengan sebagian besar basis kulit putihnya.***