Saham Asia Menguat Karena Joe Biden Memperkuat Kemenangan Kepresidenan

- 13 November 2020, 17:35 WIB
Ilustrasi saham.
Ilustrasi saham. /3844328/Pixabay

Akan tetapi resiko ekonomi jangka pendek tetap ada karena infeksi yang semakin cepat, menggarisbawahi kemungkinan perlunya tambahan stimulus pemerintah.

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Dari Jendela SMP Hari ini 13 November 2020, Bisakah Joko Selamat?

Indeks MSCI dari saham Asia di luar Jepang naik tipis 0,1 persen, membalikkan kerugian sebelumnya. Untuk minggu ini naik sekitar 0,7 persen. Namun terlepas dari kenaikan 0,71 persen di Kospi Seoul, sebagian besar indeks regional utama melemah.

Saham Australia kehilangan 0,2 persen, Hang Seng turun 0,48 persen, dan blue-chip Tiongkok merosot 1,57 persen.

Terseret lebih rendah oleh keputusan pemerintahan Trump untuk melarang investasi Amerika di perusahaan-perusahaan yang terkait dengan militer Tiongkok, dan oleh serangkaian obligasi profil tinggi, ditetapkan oleh perusahaan milik negara. Nikkei 225 Jepang turun 0,57 persen.

Baca Juga: Hebat! Baru Debut, Lagu 'So Bad' Milik STAYC Pecahkan Rekor Penjualan Tertinggi Tahun Ini

Beberapa investor melihat peluang membeli dalam kelemahan pasar. “Kami pikir ini semua sebenarnya sangat positif dan sebenarnya saat yang tepat untuk berinvestasi di pasar,” ucap Michael Frazis, manajer portofolio di Frazis Capital Partners di Sydney sebagaimana dikutip prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Reuters.

Para pejabat tinggi Demokrat di Kongres Amerika mendesak negosiasi baru atas proposal bantuan virus Covid-19 bernilai jutaan dolar, tetapi top Republik segera menolak pendekatan mereka karena terlalu mahal, melanjutkan kebuntuan selama berbulan-bulan.

Langkah itu kemungkinan besar mendapat dorongan lebih lanjut dari data inflasi Amerika yang lebih lemah dari perkiraan untuk bulan Oktober yang dirilis kemarin, dan cocok dengan realitas ekonomi yang lebih lemah.***

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah