Pergeseran Tanah Meluas di Cianjur, BPBD Dirikan Tenda Pengungsian

6 Maret 2021, 18:09 WIB
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mendirikan tenda pengungsian bagi puluhan kepala keluarga. 800 warga belum direlokasi. /ANTARA/Ahmad Fikri/

PR BANDUNGRAYA - Telah terjadi pergeseran tanah di daerah Cianjur. Pergeseran tanah tersebut semakin meluas dan semakin dalam.

Pergeseran tanah tersebut membuat Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mendirikan tenda pengungsian bagi puluhan kepala keluarga.

Dilaporkan, sebagian rumah warga di Kampung Sindanglangu, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur rusak karena pergeseran tanah yang terjadi.

Baca Juga: TikTok Sediakan Fitur Tanya Jawab, Begini Cara Aktifkan Fiturnya

Dikutip PRBandungRaya.com dari Antara, Irfan Sopyan selaku Sekretaris BPBD Cianjur menyampaikan bahwa upaya yang dilakukan BPBD untuk melindungi warga dalam menghadapi bencana tersebut ialah mendirikan tenda pengungsian.

Hal itu disampaikannya saat dihubungi di Cianjur, Sabtu, 6 Maret 2021.

Irfan Sopyan juga mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan menimpa warga yang masih bertahan di rumahnya masing-masing meski sudah mengalami retak dan bagian atap yang bocor.

Baca Juga: Perkembangan Vaksinasi Gratis di Bali, Pemprov Sasar Jurnalis hingga Nakes 

Irfan mengatakan bahwa saat ini, ada 21 kepala keluarga yang terdiri atas 57 jiwa yang tercatat dievakuasi ke tempat pengungsian.

Irfan mengimbau warga untuk menempati tenda pengungsian terutama saat malam dan hujan turun dengan deras.

Hingga saat ini, pergeseran tanah terus meluas dengan kedalaman beragam mulai dari 5 hingga 10 meter, sehingga membuat rumah warga mengalami kerusakan seperti retaknya lantai hingga tembok, bahkan terbelah.

Baca Juga: Poster Baru Film Animasi Nussa Ungkap Sosok Abba yang Jarang Terlihat

Ada sekira 57 jiwa yang menempati tenda pengungsian dan tempat pengungsian lainnya.

Tim gabungan dari dinas terkait masih mencari lokasi yang layak dan menunggu izin dari pemerintah untuk mendapatkan lokasi yang tidak jauh dari perkampungan yang terdampak.

Maka dari itu, BPBD hingga kini masih menunggu koordinasi dari dinas terkait untuk merelokasi 800 kepala keluarga yang tinggal di lima kampung.

Baca Juga: Link Streaming dan Sinopsis Vincenzo Episode 5: Sosok Pimpinan Babel Group Terungkap, Hong Cha Young Tahu? 

"Untuk relokasi masih menunggu tempat dan izin dari pemilik tanah yang merupakan lahan hak huna usaha (HGU). Keinginanan bupati warga di lima kampung di Desa Batulawang ini, segera direlokasi, namun kami prioritaskan untuk 21 kepala keluarga di Kampung Sindanglangu terlebih dahulu karena terdampak sangat parah, nanti menyusul ratusan kepala keluarga lainnya," kata Irfan.

Kondisi pergeseran tanah di kampung tersebut membuat bangunan rumah warga rusak berat dan rawan untuk ditempati.

Sebagian besar warga di lima kampung di Desa Batulawang belum bisa direlokasi. Salah satu warga memberikan pernyataan bahwa mereka berharap segera dilakukan relokasi.

Baca Juga: Link Streaming, Kondisi Tim, Perkiraan Susunan Pemain Serie-A: Juventus vs Lazio, Pirlo Ingin Tim Main Cerdas

"Kami berharap segera direlokasi, untuk warga yang tinggal di bagian bawah masih terisolir karena tidak ada akses jalan yang dapat dilalui kendaraan. Sehingga kami memilih untuk menumpang di rumah saudara di atas perkampungan yang aman dari pergerakan tanah," kata Meti, salah satu warga terdampak bencana pergeseran tanah.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler