Gawat! Garut Kota Santri Terpapar Penyimpangan Seksual, Anggota Komunitas LGBT Capai Ribuan Orang

14 Desember 2022, 19:50 WIB
Koordinator Aliansi Ummat Islam (AUI) Kabupaten Garut, Ceng Aam, salah satu tokoh ulama yang melakukan audiensi dengan DPRD soal LGBT. /Pikiran Rakyat/Aep Hendy/

BANDUNGRAYA.ID- Pemerintah Kabupaten Garut membenarkan isu yang tengah beredar terkait jumlah LGBT di kota santri yang mencapai 3.000 orang.

Garut merupakan warisan kota santri yang wajib mempertahankan perilaku masyarakat yang berbingkai akhlakul karimah.

Kabar 3.000 orang yang tergabung dalam komunitas LGBT itu santer diperbincangkan setelah beredar sebuah video di media sosial yang berisi pernyataan seorang pemuka agama.

Baca Juga: Tunggu Prancis vs Maroko, Ini Foto Keluarga Yassine Bounou Alias Bono yang Paket Komplit, Ukhti Sholawat Yuk!

Ceng Aam, seorang pemuka agama tersebut yang juga merupakan Koordinator Aliansi Ummat Islam (AUI), dalam video tersebut mengungkapkan kekhawatirannya atas maraknya keberadaan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LBGT) di Garut.

Berdasarkan data yang dimilikinya, saat ini jumlah LGBT di Kabupaten Garut telah mencapai 3 ribuan.

Video yang dibuat seusai melakukan audiensi sejumlah tokoh agama yang tergabung dalam AUI Kabupaten Garut dengan DPRD Garut Komisi 4 pada Senin 12 Desember 2022.

Para tokoh agama mendesak pemerintahan Kabupaten Garut agar bertindak lebih tegas dalam mencegah perkembangan LGBT yang kini kian memprihatinkan.

Baca Juga: Sumbangkan Seluruh Gaji pada Fakir Miskin Maroko, Sikap Altruistik Hakim Ziyech Bukan Kaleng-Kaleng

Selain jumlahnya yang terus bertambah, tanpa merasa malu dan risih, dengan berani dan terbuka mereka menunjukan perbuatan yang tidak dianggap normal tersebut dengan terang-terangan.

Perilaku yang jika dilihat dari aspek apapun tidak lazim dan tidak benar, apalagi menurut norma dan agama komunitas ini harus dicegah keberadaannya.

"Keberadaan mereka (LGBT) sudah benar-benar meresahkan karena selain terus bertambah dan kini telah mencapai 3 ribuan, mereka juga sudah berani terang-terangan. Banyak di antaranya yang mendeklarasikan diri atau menunjukkan jati dirinya di media sosial," ujar Ceng Aam.

Baca Juga: Mengenal Sikap Altruistik Hakim Ziyech yang Sumbangkan Seluruh Gajinya untuk Fakir Miskin Maroko

Menanggapi hal tersebut, Bupati Garut, Rudy Gunawan buka suara. Rudi mengatakan perilaku menyimpang khususnya di Kabupaten Garut harus dihentikan, dan ini akan menjadi gerakan besar Pemkab Garut untuk menyelidiki kebenaran dari informasi tersebut.

Pemkab Garut akan memerintahkan satuan Polisi pamong praja untuk menyisir di tempat-tempat tertentu, karena ini sangat serius apalagi perbuatan menyimpang melanggar Undang-undang.

Selain itu, Rudi juga mengimbau kepada masyarakat terutama orang tua yang memiliki anak untuk mendekatkan anaknya kepada moral dan agama, agar bisa hidup normal terlebih perilaku menyimpang sangat dibenci sang maha pencipta.

Pemkab Garut pun akan melakukan pendekatan-pendekatan ke setiap sekolah yang ada di Kabupaten Garut guna melakukan pembinaan.***

Editor: Raabi Ghulamin Halim

Tags

Terkini

Terpopuler